Jakarta (ANTARA) - Sebagian penumpang Light Rail Transit (LRT) mengaku belum mengetahui penerapan tarif komersial resmi yang berlaku mulai Minggu pagi.

"Saya kebetulan mau ajak keponakan jalan-jalan keliling Jakarta naik LRT. Kemarin padahal masih gratis, nggak taunya udah mulai bayar hari ini," kata Karman (41) warga Pulogadung, Jakarta Timur.

Karman bersama tiga keponakannya berencana melakukan perjalanan LRT dari Stasiun Velodrom menuju Pegangsaan Dua.

Namun saat berada di loket transaksi tiket, dua petugas jaga mengumumkan bahwa masa uji publik (gratis) telah berakhir sejak Sabtu (30/11).

"Saya diminta tarif Rp15.000 buat tiga penumpang," katanya.

Kondisi serupa juga dialami Wendy (29) warga Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Semula saya kira masih gratis, ternyata pas lihat papan pengumuman di kaca loket sudah ada tarifnya," katanya.

Baca juga: Transjakarta-LRT Jakarta integrasikan layanan
Baca juga: Pengamat sarankan LRT bisa tiru MRT dalam uji publik

Direktur Utama LRT Jakarta, Wijanarko di Stasiun Velodrom mengatakan, penerapan tarif seharga Rp5.000 per penumpang resmi berlaku sejak pukul 05.30 WIB.

"Pukul 05.30 WIB, kita sudah melakukan pembukaan secara resmi tarif komersial PT LRT dan pagi ini seluruh jajaran direksi menyebar ke seluruh stasiun memberikan sosialisasi," ujarnya.

Tarif Rp5.000 per penumpang untuk tiket perjalanan berlaku flat di seluruh stasiun LRT yang dapat diperoleh melalui transaksi tunai ataupun nontunai.

LRT Jakarta telah menjalani uji coba selama hampir lima bulan sejak Juni 2019 dengan menggratiskan seluruh penumpangnya.

Wijanarko mengatakan jumlah pelanggan LRT terus meningkat setiap bulannya. Bahkan jumlah penumpang sudah menyentuh satu juta pelanggan sebelum beroperasi komersial.

“Peningkatan ini terjadi sejak beroperasinya Stasiun Pegangsaan Dua dan pembukaan rute integrasi Non-BRT Transjakarta 10F," ujar Wijanarko dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (30/11).

Pihaknya sudah siap mengoperasikan LRT secara komersial. LRT menerapkan tarif normal sebesar Rp5.000 untuk satu kali perjalanan jauh dan dekat dan menerima transaksi nontunai untuk pembayaran tiket.

"Penumpang bisa menggunakan kartu uang elektronik sejumlah perbankan yang bekerjasama dengan LRT, yakni Bank DKI, Bank Mandiri, Bank BCA, BNI dan BRI," ujarnya.
Baca juga: BUMD transportasi bakal disanksi kalau standar pelayanan tak dipenuhi
Baca juga: DPRD nilai transportasi berbasis rel di Jakarta perlu ditambah

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019