Saya diperintahkan Presiden untuk mengawal proyek-proyek yang menjadi inisiatif pemerintah. Salah satunya adalah pembangunan kilang minyak di Tuban ini

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendukung penuh rencana PT Pertamina (Persero) membangun kilang minyak yang terintegrasi dengan pelabuhan di Tuban, Jawa Timur, yang keberadaannya akan menyerap puluhan ribu tenaga kerja.

"Saya diperintahkan Presiden untuk mengawal proyek-proyek yang menjadi inisiatif pemerintah. Salah satunya adalah pembangunan kilang minyak di Tuban ini. Kita tahu bahwa kita membutuhkan banyak kilang untuk mencukupi kebutuhan 260 juta penduduk Indonesia,” kata Menhub Budi Karya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Hal itu disampaikan Menhub yang didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat meninjau langsung lokasi Kilang Pertamina Grass Root Refinery (GRR) di Tuban, Jawa Timur, Sabtu (30/11).

Menhub mengatakan pembangunan kilang minyak ini membutuhkan lahan dan Menhub mengizikan Pertamina untuk melakukan restorasi dan reklamasi.

Baca juga: Pertamina-Rosneft sepakati kontrak desain Kilang Tuban

"Saya hari ini memberikan izin pada Pertamina untuk melakukan restorasi. Tapi nanti dimungkinkan dilakukan reklamasi 200 hektare Sehingga dengan tanah itu cukup digunakan untuk keperluan ini," kata Menhub usai meninjau lokasi restorasi pantai.

Menhub mengungkapkan, di wilayah tersebut akan dibangun pelabuhan sepanjang kurang lebih 600 meter yang terintegrasi dengan kilang minyak milik PT Pertamina (Persero).

"Kira-kira panjang dermaga 400-600 meter. Lebarnya dan kapasitasnya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan," sebutnya.

Menhub mengapresiasi PT Pertamina yang akan merekrut warga sekitar untuk dipekerjakan dalam proses pembangunan, dimana saat ini sudah ada 270 warga masyarakat yang dilibatkan proses restorasi pantai.

Baca juga: Pertamina latih 111 lulusan SMA-SMK di sekitar proyek Kilang Tuban

"Saya begitu terkesan bahwa kalau proyek ini jadi, bayangkan 20 ribu orang dapat kesempatan kerja. Dan pasti Tuban akan berubah menjadi sama hebatnya dengan Surabaya, jadi satu pusat pertumbuhan industri," ujarnya.

Direktur Utama Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menargetkan pembangunan kilang dan pelabuhan ini akan selesai pada tahun 2026.

"Untuk restorasi awal ini 6 bulan nanti kita akan terus lanjutkan restorasi untuk yang 200 hektar. Nanti pelabuhan kita bangun bersamaan dengan kilang. Jadi proyek kilang dan petrochemical ini semuanya akan selesai tahun 2026," jelas Nicke.

Ditambahkan Nicke pembangunan kilang minyak ini akan menyerap 20.000 orang pekerja dan 2.500 orang pekerja saat telah beroperasi dimana terkait tenaga kerja ini PT Pertamina (Persero) akan mengutamakan merekrut warga lokal.

Rencananya proses pembangunan GRR Tuban ini dilakukan melalui skema kerja sama antara Pertamina dengan perusahaan Rusia, Rosneft Oil Company melalui pembentukan perusahaan kerja sama bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRP&P).

Pembangunan GRR Tuban merupakan penugasan pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 807K/12/MEM/2016 tertanggal 3 Maret 2016 dan Perpres Nomor 56 Tahun 2018.

"Nanti kapasitas pengolahan kilang minyak ‎mencapai 300 kbpd, produksi gasoline 14 juta liter per hari, produksi diesel 16 juta liter per hari dan total produksi petrokimia 4.250 ktpa," kata Nicke.

Baca juga: Pembangunan Kilang Tuban-Bontang butuh 1.300 insinyur

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019