ada laboratorium untuk memeriksa ikan apabila ada yang sakit atau ada gejala-gejala terkena penyakit lainnya
Bantul (ANTARA) - Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melengkapi fasilitas layanan kesehatan ikan pada Balai Budidaya Ikan di Desa Srihardono Kecamatan Pundong guna mendeteksi dini berbagai penyakit atau masalah kesehatan ikan.
"Fasilitas kesehatan ikan di BBI (Balai Budidaya Ikan) Pundong ada laboratorium untuk memeriksa ikan apabila ada yang sakit atau ada gejala-gejala terkena penyakit lainnya," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Bantul, Bambang Pin Erwanto di Bantul, Sabtu.
Di pusat layanan kesehatan ikan BBI Pundong yang telah diresmikan Bupati Bantul beberapa waktu lalu itu disediakan dua orang dokter ikan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dan sudah dilatih tentang tata cara penanganan ikan yang sakit atau terserang penyakit.
"Selain kita melayani (pemeriksaan kesehatan ikan) di kantor, juga 'jemput bola', jadi petugas kesehatan ikan kita keliling ke tempat-tempat sentra produksi perikanan, ini (layanan) gratis dan sudah ada dua dokter dari UGM yang kita latih," katanya.
Baca juga: PAD pariwisata Bantul hingga awal November terealisasi 86 persen
Bambang mengatakan melalui fasilitas layanan kesehatan ikan itu, harapannya di Bantul yang terdapat ratusan kelompok pembudidaya perikanan tersebar di sentra-sentra Bantul, dapat meminimalkan ikan sakit ataupun antisipasi supaya tidak menjadi wabah.
"Jadi kita memulai harapannya indikatornya bahwa di Bantul tidak ada wabah penyakit ikan, kita secara dini mendeteksi kira-kira ada tidak penyakit ikan terutama di perubahan musim, karena kadang-kadang ada wabah penyakit, lha ini kita antisipasi," katanya.
Dengan demikian, kata dia, nantinya dapat mengurangi sedikit mungkin ikan-ikan yang mati di Bantul karena penyakit.
Dia juga mengatakan, di BBI Pundong yang sudah dilengkapi dengan unit kesehatan ikan tersebut nantinya akan dikembangkan untuk sentra pembibitan ikan, untuk pembesaran ikan, bahkan sebagai arena outbond atau kegiatan anak sekolah untuk pendidikan.
"Misalnya outbond untuk anak-anak sekolah dasar (SD), agar kita bisa memperkenalkan perikanan yang ada di Bantul, supaya sejak dini mencintai perikanan, apalagi di BBI Pundong kita juga menggandeng teman-teman muda yang hobi budidaya ikan hias," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR rampungkan pembangunan rusun santri di Bantul
Bambang menambahkan, apalagi di Yogyakarta itu sebanyak 70 persen pecinta ikan hias orang Bantul, sehingga pemda juga mempunyai komitmen untuk bisa mengembangkan potensi perikanan yang tidak hanya ikan konsumsi, namun ikan hias yang juga bisnisnya menjanjikan.
"Jadi nanti di BBI Pundong nanti bisa sebagai tempat penjualan ikan konsumsi, penjualan ikan hias, kemudian ada pembibitan, pembesaran bahkan pemancingan, jadi semua ada, agar bisa menjadi sentra perikanan budidaya air tawar," katanya.
Baca juga: Bupati Bantul panen padi dan ikan sistem minapadi
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019