Di Gorontalo Utara, bantuan beasiswa juga dialokasikan untuk S2

Pemkab Gorontalo Utara sebenarnya telah menyiapkan anggaran untuk beasiswa mahasiswa S3 yang menempuh pendidikan dokter spesialis. Namun belum dapat dicairkan, sebab belum ada dokter yang mengambil pendidikan spesialis di tahun 2019 ini

Gorontalo (ANTARA) - Bantuan pendidikan dalam bentuk beasiswa dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, tidak hanya diberikan bagi mahasiswa strata satu (S1) namun juga menjangkau para mahasiswa strata dua (S2) asal daerah itu.

"Tahun ini, total mahasiswa S1 dan S2 penerima beasiswa mencapai 259 orang," kata Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, di Gorontalo, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa penyerahan beasiswa tersebut telah dilakukan secara simbolis kepada para penerima.

Menurutnya, beasiswa tersebut diharapkan meringankan beban orang tua, khususnya yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Selain itu, penyaluran beasiswa tersebut, merupakan salah satu janji kampanye dirinya bersama Wakil Bupati Thariq Modanggu, selama masa pemerintahan daerah periode 2018-2023.

"Salah satu fokus pembangunan di sektor pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), maka tercetuslah bantuan beasiswa ini," katanya.

Menurut Indra Yasin syarat penerima beasiswa itu adalah putra-putri asal daerah itu, yang menempuh pendidikan di beragam perguruan tinggi, baik di Provinsi Gorontalo, maupun daerah lainnya.

Untuk mahasiswa S1 menerima bantuan sejumlah Rp3 juta dan S2 sejumlah Rp5 juta.

Ke depan, Pemkab Gorontalo Utara juga berencana memrogramkan bantuan pendidikan untuk mahasiswa S3.

Pada tahun 2019 ini, Pemkab Gorontalo Utara sebenarnya telah menyiapkan anggaran Rp150 juta untuk beasiswa mahasiswa S3 yang menempuh pendidikan dokter spesialis.

Namun rupanya anggaran itu belum dapat dicairkan, sebab belum ada dokter yang mengambil pendidikan spesialis di tahun ini.

Ke depan, alokasi anggaran bantuan pendidikan akan ditingkatkan, untuk memotivasi SDM di daerah ini agar mampu bersemangat menempuh pendidikan di perguruan tinggi, demikian Indra Yasin.