Cirebon (ANTARA News) - Antrean kendaraan di tol Palikanci (Palimanan-Kanci) Cirebon, Jawa Barat, sejak dari gerbang pembayaran tol, mencapai panjang 12 kilometer. Menurut Kepala Gerbang Tol Kanci Erfan Affanja, antrean itu memanjang dari loket pembayaran di kilometer 232 hingga kilometer 220 sehingga diperkirakan akan terjadi antrean yang sama di gerbong keluar tol. "Kalau tidak melalui tol juga sama saja macetnya karena ini semua akibat terlalu padat kendaraan," katanya. Hingga Sabtu tengah malam, belum ada pembelokan arus lalu lintas melalui jalur alternatif sehingga semua kendaraan pemudik menumpuk di jalur utama Pantura. Hingga pukul 23.30 WIB, puluhan bus yang hendak kembali ke Jakarta juga ikut terjebak dalam kemacetan di Pertigaan Kanci, meski sebenarnya mereka bisa menghindarinya melalui jalur alternatif ruas Losari-Ciledug-Sindanglaut-Cirebon. Tahun lalu, arus mudik yang ada di dalam tol juga sempat dikeluarkan melalui pintu Tol Ciperna dan kemudian pemudik bisa mengambil jalur arteri menuju Kota Cirebon terus menyambung sampai ruas Mundu-Kanci. Masih belum diketahui mengapa kendaraan di dalam tol tidak segera dialihkan keluar melalui Tol Ciperna seperti tahun lalu, padahal setiap kendaraan yang akan keluar dari tol harus rela antri selama tiga jam. Sejumlah pengendara mobil pribadi juga mengeluhkan pengelola jalan tol Palikanci yang tidak memberikan informasi tentang panjang antrian sehingga mereka bisa memutuskan untuk keluar melalui pintu Tol Ciperna. "Kami terjebak di dalam tol, padahal bahan bakar kami nyaris habis. Sudah seharusnya pengelola memberitahu kami supaya kami memilih keluar dari pintu sebelumnya untuk mencari pom bensin," kata Yanuar, pemudik akan menuju Kota Pemalang. Ia mengungkapkan, antrian mengambil tiket di Pintu Plumbon saja sampai 20 menit ditambah kemacetan menjelang keluar sehingga masuk tol Palikanci sama saja percuma karena justru lebih lama. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008