Jakarta (ANTARA News) - Kesebelasan Persitara Jakarta Utara meraih kemenangan pertama mereka di Liga Super 2008 dengan mengalahkan PSIS Semarang 2-0 di stadion Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu malam. Dari 11 pertandingan putaran pertama yang dijalani, Laskar Si Pitung Persitara hanya meraih empat kali seri dan enam kali kalah. Kemenangan pertama di kandang yang menghasilkan tiga poin ini mengangkat Persitara dari juru kunci klasemen. Dua gol kemenangan Persitara yang tidak mampu dibalas PSIS itu diborong kapten tim Rahmat Rifai. Rahmat menyumbang gol pertama bagi Persitara melalui tendangan pinalti menit 31 setelah pemain belakang PSIS Idrus Gunawan menyentuh bola. Hanya selang satu menit berikutnya, Rahmat Rifai mampu mencetak gol kedua ke gawang PSIS yang dijaga Agus Murod. Di babak kedua, sejumlah peluang emas Persitara tak menghasilkan gol, sedang PSIS yang hanya mengandalkan serangan balik tidak berhasil mencetak gol. Menurut pelatih Persitara, Dadang Iskandar, dengan kemenangan itu berarti Rahmat Rifai dan rekan-rekannya sudah memenuhi target. "Kemenangan ini kado untuk manajer tim Gendar," katanya. Setelah lawan Pelita pekan lalu, ia meningkatkan lini depan. Sementara asisten pelatih Achmad Muhariyah mengakui penampilan terburuk timnya dari pertandingan selama ini. Ia mengakui juga tidak ada "leader" di lapangan. Dengan kemenangan Persitara mengantongi tujuh poin dari 11 kali tanding dan bercokol di urutan ke-15 klasemen sementara sedang PSIS bertahan dengan enam poin dari 10 kali tanding. Susunan pemain: Persitara: 12-Rony Tri Prasnanto, 77-Ebenje Rudolf, 30-Banaken Bossoken, 8-Dedy Mulyadi/17-Agus Budiawan/6-Agung Budiman, 14-A Marzukih, 82-Christophe Awono, 7-Jhon Tarkpor, 16-Yahya Sosomar. 22-Joni Eko Budi, 10-Alfredo Figuera/27-Ade Kurniawan, 9-Rahmat Rifai (kapten). Pelatih: Dadang Iskandar PSIS: 22-Agus Murod Alfarasi, 3-Idrus Gunawan (kapten), 16-Deny Rumba, 19-Herry Susilo, 29-Edson L, 24-Bangun Permana, 18-Sapto W, 31-Ferry A, 6-Ilham Asdat N, 88-Salomon B/27-Didik Darmadi, 7-Gaston Castano. Pelatih:Bambang Nurdiansyah. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008