Denpasar, (ANTARA News) - Puncak arus mudik melalui Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, diperkirakan berlangsung Sabtu tengah malam hingga Minggu dinihari. Memasuki Sabtu malam, antrean kendaraan roda empat dan sepeda motor telah memenuhi halaman parkir Pelabuhan Gilimanuk bahkan meluber ke jalan raya, hampir sepanjang 500 meter. "Saya berangkat dari Denpasar jam satu, sekitar tiga jam sampai Gilimanuk. Antre sekitar satu-setengah jam sudah bisa menyeberang ke Ketapang," kata Lukman (23), pemudik yang hendak pulang kampung ke Mojokerto, Jawa Timur. Pemuda yang bekerja di sebuah perusahaan di Denpasar itu mudik ke kampung halam bersama sejumlah temannya konvoi menggunakan sepeda motor. Ia mengaku lega, hanya sempat antre sekitar satu-setengah jam sebelum mendapat giliran untuk diseberangkan dengan kapal feri yang secara cepat melakukan bongkar-muat. Manager Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Gilimanuk, Ospar Silaban, mengakui, antrean kendaraan di jalan raya sekitar setengah kilometer hanya sedikit dibanding malam sebelumnya yang mencapai dua kilometer. Pemudik yang umumnya datang dari sekitar Denpasar dengan tujuan berbagai kota di Pulau Jawa, saat mengikuti antrean untuk menyeberang juga menggunakan kesempatan tersebut untuk mengunjungi pos kesehatan. Pengunjung pos kesehatan ada yang mengeluh mual-mual, panas badan dan penyakit ringan lainnya yang umumnya dapat diatasi oleh tim dokter. Penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang selama tiga hari terakhir menunjukkan peningkatan siginifikan, baik untuk penumpang, sepeda motor maupun dan kendaraan roda empat campuran. Meskipun demikian tidak terjadi penumpukan yang berarti, karena lama antrean untuk diseberangkan rata-rata hanya satu-setengah jam. Penyeberangan di Selat Bali dilayani 24 kapal, dengan iklim dan cuaca normal, hampir tidak menghadapi kendala. Peningkatan signifikan untuk penumpang pada H-7 (24/9) sekitar 15 persen, H-6 (25/9) bertambah 25 persen dan H-5 (26/9) mencapai 40 persen dibanding arus mudik Lebaran tahun 2007. Demikian pula untuk sepeda motor dalam kurun waktu tiga hari terakhir masing-masing meningkat 15 persen, 25 persen dan 30 persen. Sedangkan untuk mobil campuran kurun waktu yang sama meningkat masing-masing 13 persen, 15 persen dan 25 persen, ujar Ospar Silaban.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008