Saya aja kaget tadi pagi, saya pikir evaluasi seperti biasaCibinong, Bogor (ANTARA) - Pelatih Rahmad Darmawan alias RD mengaku sempat kaget ketika kontrak kerjanya diputus oleh manajemen salah satu klub Liga 1, Tira Persikabo, pada Jumat pagi.
"Saya aja kaget tadi pagi, saya pikir evaluasi seperti biasa, tapi itu yang saya terima, ya sudah," ujarnya kepada awak media di Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Jumat.
Ia mengatakan bahwa pada Jumat pagi dirinya diajak mengobrol oleh manajemen Tira Persikabo mengenai evaluasi tim Laskar Pajajaran yang dalam 14 pertandingan terakhir tak pernah menang. Saat itu pula, kontrak kerjanya diputus, sehingga mulai besok Rahmad Darmawan sudah tidak lagi melatih tim Tira Persikabo.
Baca juga: Tira Persikabo pecat Rahmad Darmawan
"Saya sedikit meminta dalam beberapa partai terakhir ini anak-anak fokus dengan saya menyelesaikan tugas saya. Tapi keputusan sudah dibuat, saya bisa mengerti bagaimanapun, sebuah keputusan di manapun bisa mengejutkan," kata Rahmad Darmawan.
Menurutnya, dalam kontrak memang tertuang mengenai aturan bahwa manajemen berhak melakukan evaluasi dan berhak memutus hubungan kerja, jika tim asuhannya kalah dalam pertandingan empat kali berturut-turut.
Baca juga: 13 kali beruntun tak menang, Tira Persikabo tetap berharap lima besar
Baca juga: RD anggap puncaki klasemen belum bermakna apa-apa
"Tapi jujur, saya belum mengalami itu. Paling banyak dua kali kalah, terus draw, belum pernah empat kali berturut-turut. Atau tiga kali berturut-turut bahkan belum pernah," bebernya.
Meski begitu, ia telah menerima keputusan manajemen Tira Persikabo. Rahmad Darmawan mengaku akan tetap menjalani karirnya ke depan di bidang olahraga.
"Saya punya masa depan, tentu akan menatap ke depan. Saya akan tetap ke sepak bola kepelatihan. Semua tahu, sampe pangkat kemiliteran aja saya korbankan untuk passion saya," tuturnya.
Baca juga: Rahmad Darmawan kritik keputusan wasit
Baca juga: RD anggap ganti pelatih itu biasa dalam sepak bola
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019