Ambon (ANTARA) - Kegiatan Pra Rapat Kerja Nasional (rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) merupakan upaya kolaborasi dan sinergi memajukan warisan budaya.

Presidium JKPI Alfredi menyatakan, kolaborasi perlu diwujudkan 70 anggota JKPI sehingga keanekaragaman pusaka alam dan atau pusaka budaya (tangible dan intangible) dapat dilestarikan.

"Seluruh anggota JKPI harus memiliki kepentingan yang sama dalam hal pelestarian pusaka sebagai modal dasar pembangunan daerah di masa depan," katanya saat pembukaan Pra Rakernas JKPI di Ambon, Jumat.

Ia mengatakan, tahun ini Pra Rakernas dilaksanakan di Ambon, kota musik dunia, sebagai bentuk persiapan menyongsong Rakernas JKPI dan Festival Kota Pusaka Tahun 2020 mendatang di Kota Siak Sri Indrapura.

Baca juga: Mendikbud buka Rakernas dan Festival JKPI di Karangasem Bali

Baca juga: Menteri Pariwisata apresiasi kongres JKPI di Baubau

Kegiatan ini anggota JKPI merumuskan pokok-pokok bahasan penting dan strategis untuk diputuskan dalam pelaksanaan Rakernas tahun 2020

"Selaku tuan rumah pelaksana Rakernas dan Festival Kota Pusaka Tahun 2020, kami mengharapkan kehadiran 70 anggota di kota Siak," ujarnya

JKPI katanya bertujuan untuk mengembangkan kerja sama antar kota-kota pusaka kemudian mengembangkannya, serta mendorong peran aktif masyarakat dalam pelestarian pusaka, menginventarisasi kekayaan warisan pusaka, memperkuat identitas NKRI, serta menjadi wadah promosi Kota Pusaka Anggota JKPI.

Anggota JKPI diharapkan dapat meningkatkan peran pemerintah daerah untuk memajukan daerah dan organisasi JKPI, sesuai dengan cita-cita organisasi, yaitu menjaga dan melestarikan nilai dan bangunan cagar budaya, disamping warisan budaya tak benda.

Sementara Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru menyatakan Pra Rakernas JKPI diharapkan dapat memberikan peluang dan kesempatan untuk terus memajukan kebudayaan terutama aset pusaka di Ambon.

Kota Ambon merupakan salah satu dari 10 Kota dan Kabupaten pendiri JKPI tahun 2006 lalu, dan yang saat ini mencapai 70 anggota.

Kegiatan ini juga merupakan bentuk apresiasi atas ditetapkannya Ambon sebagai kota musik dunia oleh Unesco pada 30 Oktober 2019.

"Hal ini mengindikasikan bahwa potensi yang dimiliki orang Ambon terus digali dan dikembangkan untuk memajukan kebudayaan Indonesia," katanya.

Kegiatan ini akan memberikan peluang bagi Pemkot Ambon untuk terus memajukan kebudayaan, terutama aset pusaka di kota Ambon.

"Diharapkan warga kota tetap menjaga dan memelihara semua benda pusaka agar tetap lestari untuk masa depan generasi penerus," kata Anthony.*

Baca juga: Wisata Kota Pusaka Singkawang ditargetkan rampung Desember

Baca juga: Pemkot Singkawang tata kawasan kota pusaka

Baca juga: Menggelorakan semangat "Van Bangka begint de victorie"

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019