Jakarta (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar silaturahim kemanusiaan di Jakarta bersama diaspora Uighur yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan akan memperkuat kolaborasi kemanusiaan dengan memasifkan aksi-aksi kemanusiaan bagi diaspora Uighur yang sangat membutuhkan.
"Buah pertemuan silaturahm ACT dengan dua tokoh Uighur dari Turki, insyaAllah kami memberikan bantuan baru tahun 2020 ini. Ada empat hal yang kami lakukan untuk membantu saudara-saudara kita, masyarakat Uighur, yang ada di Turki," katanya.
Baca juga: ACT tentang pengungsi Uighur: Indonesia anti penjajahan
Baca juga: ACT salurkan bantuan bagi pengungsi Uighur di Turki
Dia mengatakan empat hal tersebut yaitu ACT memberikan bantuan hidup kepada 1.000 yatim piatu Uighur yang ada di pengungsian, khususnya di Turki. ACT juga akan membangun kamp penampungan para yatim piatu untuk pengungsi Uigur di Turki, sebagaimana ACT lakukan untuk Rohingya sebelumnya, yakni dua gedung kamp pengungsian dengan bangunan lima lantai.
Selain itu, katanya, ACT juga memberikan bantuan hidup selayaknya untuk seratus guru Uighur di kamp pengungsian yang memberika pelajaran dan pendidikan untuk anak-anak pengungsian Uighur dan ACT akan memberikan bantuan seribu ton pangan di tahun 2020 mendatang. Harapannya, bantuan cukup untuk seribu kepala keluarga pengungsi Uighur.
"Empat hal itu kita laksanakan di bulan Januari 2020 mendatang dan semoga apa yang kita lakukan itu mendapatkan pula dukungan seluas-luasnya dari massyarakat Indonesia," katanya.
Baca juga: ACT resmikan masjid persahabatan Indonesia-Turkistan Timur (Uighur)
Baca juga: ACT upayakan beri bantuan langsung ke Xinjiang
Sementara itu, Ketua Majelis Nasional Turkistan Timur (Uighur) Seyit Tumturk mengapresiasi dan berterima kasih kepada Indonesia dan Turki yang turut membantu masyarakat Uighur.
Menurut dia, ada ratusan ribu masyarakat Uighur yang mengungsi di Turki dan membutuhkan perhatian, khususnya kebutuhan hidup yang mendasar.
"Secara umum, masyarakat Uighur di Turki dalam kondisi baik, tapi masih ada kebutuhan khusus dan pribadi, baik untuk sahabat yatim, guru dan masyarakat Uighur yang ada di Turki yang mencapai puluhan ribu, bahkan seratus ribu lebih. Kita terima kedermawanan masyarakat Indonesia dan lembaga di Indonesia, khususnya ACT," katanya.
Beberapa waktu lalu, Majelis Nasional Turkistan Timur berpartisipasi membantu saudara-saudara Indonesia yang terdampak bencana di Indonesia, salah satunya para korban tsunami di Lampung. Donasi dari diaspora Uighur untuk korban tsunami melalui ACT kini telah diresmikan dalam bentuk Masjid Persahabatan, di Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan.
Baca juga: ACT kirim bantuan untuk pengungsi Uighur
Baca juga: ACT desak pemerintah sikapi tindakan China terhadap etnis Uighur
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019