Bantul (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Nur Rakhmat JP mendafarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati lewat Partai Gerindra tingkat kabupaten setempat untuk meramaikan bursa pencalonan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2020.

"Pada hari ini menindaklanjuti apa yang telah menjadi kesepakatan di kami bahwa Partai Demokrat Bantul telah bersepakat untuk mengusung satu nama bakal calon wakil bupati untuk Pilkada Bantul 2020," kata Nur Rakhmat usai menyerahkan blangko pendaftaran bakal cawabup di DPC Partai Gerindra Bantul, Jumat.

Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul ini mengajukan diri sebagai bakal calon wakil bupati untuk mendampingi calon bupati yang secara resmi diusung Partai Gerindra Bantul yaitu Suharsono yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Bantul atau cabup petahana.

"Karena calon bupati dan wakil bupati adalah sepaket tentu kita akan mengajak teman (partai) berkoalisi dan tentu di masing-masing partai ada mekanisme sendiri dan kebetulan di Partai Gerindra ada tahapan penjaringan bakal calon yang dimulai pada beberapa waktu lalu dan terakhir hari ini (29/11)," katanya.

Dia sendiri memilih mendaftarkan cawabup di hari terakhir atau Jumat karena merupakan hari baik, bahkan pada pendaftaran ini, dirinya dengan didampingi sejumlah pengurus partai berlambang mercy tersebut mengenakan pakaian jawa menuju Kantor DPC Gerindra dengan mengayuh sepeda onthel.

"Kita juga mempersiakan dengan baik kostum seperti ini seperti komitmen kita untuk lebih peduli kepada masyarakat atau 'makaryo mbangun ndeso', kami akan lebih peduli dengan budaya di Jogja, dan khususnya Bantul akan jadi perhatian terkait dengan kebudayaannya," katanya.

Apalagi, lanjut dia, seperti yang diketahui bersama bahwa pada akhir-akhir ini ada keprihatinan dengam para generasi penerus atau anak muda sudah ketinggalan terkait dengan budaya jawa yang Adilihung. Untuk itu akan kita galakkan kepribadian ke-Indonesia, katanya.

Dia mengatakan, pendaftaran bakal cawabup Partai Demokrat yang memiliki dua kursi di DPRD ke Partai Gerindra yang punya delapan wakil rakyat sebagai upaya menjalin koalisi serta meningkatkan kerja sama partai, mengingat pada Pilkada sebelumnya, partainya mendukung Suharsono sebagai calon bupati Bantul.

"Ini adalah bagian dari usaha kami, dan kebetulan teman-teman mendorong saya mendaftarkan di Partai Gerindra, tentu ini sifatnya masih dinamis, tetapi harapan kami bisa berkoalisi dengan Partai Gerindra yang sudah kita jalin kerja samanya selama lima tahun, bahwa dulu kita ikut mendukung kebijakan Pak Suharsono," katanya.

Informasi yang dihimpun dari DPC Gerindra Bantul, hingga Jumat (29/11) sudah ada empat kandidat yang mendaftar, selain Nur Rakhmat, ada Ketua DPD II PAN Bantul Mahmud Ardhi Widanto, kemudian Dewata Eka Putra seorang pengusaha fashion dan mantan politisi PKS yang kini bergabung ke Partai Gelora yaitu Setiya.

Sekretaris DPC Partai Gerindra Bantul Darwinto mengatakan, tahapan berikutnya setelah pendaftaran bakal cabup-cawabup usai, semua berkas-berkas kandidat itu akan diseleksi kelengkapan administrasinya, apabila persyaratan lengkap akan diserahkan ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DIY.

"Dari DPD nanti akan ada pemanggilan untuk melakukan penyaringan-penyaringan yang akan dilakukan yaitu pemaparan visi-misi, dari pemaparan visi misi nanti akan kelihatan berapa skornya, skornya yang paling tertinggi nanti akan diajukan ke DPP untuk bisa dimintakan rekomendasi," katanya.

Baca juga: Bawaslu ingatkan parpol tentang larangan politik uang jelang pilkada

Baca juga: KPU Bantul tetapkan syarat minimal dukungan calon independen

Baca juga: NU dan Muhammadiyah Bantul rumuskan gagasan kaitan konstelasi Pilkada

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019