PBB, New York, (ANTARA News) - Utusan dari Amerika Serikat, China, Rusia, Inggris, Perancis dan Jerman, Jumat, sepakat untuk mengajukan kepada Dewan Keamanan PBB rancangan resolusi yang mempertegas kembali sanksi yang ada atas Iran. "Kami membagikan rancangan resolusi yang sangat singkat dan ringkas dan mempertegas kembali sanksi sebelumnya, dan menyeru Iran agar mematuhi kewajibannya berdasarkan resolusi terdahulu Dewan Keamanan PBB dan keputusan Dewan Gubernur IAEA," kata Wakil Duta Besar AS Aljendro Wolf kepada wartawan. Wolf mengatakan penting bagi Dewan Keamanan untuk memperlihatkan "persatuannya" setelah Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengeluarkan laporannya baru-baru ini mengenai Iran. Teks tiga paragraf tersebut menyeru Iran untuk "sepenuhnya mematuhi, tanpa penundaan, kewajibannya" berdasarkan resolusi terdahulu Dewan Keamanan dan menghentikan pengayaan uranium, suatu proses yang dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir. Duta Besar Rusia Vitaly Churkin mengkonfirmasi bahwa rancangan resolusi tersebut tak berisi sanksi baru dan hanya "penegasan kembali mengenai resolusi terdaulu mengenai masalah nuklir Iran". Churkin mengatakan bahwa "bukan waktunya" bagi Dewan untuk menjatuhkan sanksi baru atas Iran karena "kami kira pembahasan lebih lanjut diperlukan dengan para pejabat Iran dan masih ada ruang bagi diplomasi di sana". Menurut laporan yang dikeluarkan IAEA, Senin, karena rintangan Teheran, badan pengawas nuklir PBB itu tak dapat membuat kemajuan dalam menyelidiki program nuklir Iran yang dicurigai. Amerika Serikat dan sekutunya telah menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir, tapi Iran membantah bahwa program nuklirnya hanyalah untuk tujuan damai. Pertemuan tingkat menteri yang dijadwalkan sebelumnya guna membahas seperangkat sanksi baru telah dibatalkan. Rusia telah menarik diri dari pertemuan Rabu itu, dengan alasan padatnya jadwal selama pertemuan tingkat pemimpin dunia Sidang Majelis Umum PBB. Rusia dan China telah enggan untuk mensahkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan resolusi baru berarti "tak seorang pun ragu" bahwa keenam negara bersatu dalam seruan mereka kepada Iran agar menghentikan pengayaan uranium dan bekerjasama dengan pemeriksa PBB. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad tak terlalu menghiraukan ancaman sanksi internasional pada Kamis. "Apa pun yang mereka lakukan, Iran akan melanjutkan kegiatannya. Sanksi tidak penting," katanya pada suatu taklimat. "Era ancaman semacam itu telah berakhir." Iran setakat ini telah menghadapi tiga sanksi PBB mengenai program nuklirnya yang menjadi sengketa.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008