PBB, New York, (ANTARA News/AFP/Xinhua) - Negara Arab termasuk presiden Palestina mengecam Israel atas perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan. Presiden Palestina Mhamoud Abbas mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, Jumat, permukiman Israel "mencegah berdirinya negara Palestina yang sehat karena memecah Tepi Barat menjadi paling tidak empat kantong." Belakangan, dalam pidato di Sidang Majelis Umum, Abbas menyebut terorisme rasial atas hal yang dia tuduh sebagai serangan harian para pemukim Yahudi terhadap warga sipil Palestina. Abbas mendesak masyarakat internasional untuk bertindak. Abbas selama ini mengecam perluasan permukiman Israel dan menganggap hal itu perintang bagi perdamaian di Timur Tengah. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Saud al-Faisal mengecam perluasan permukiman Israel dalam perdebatan tahunan Sidang Majelis Umum PBB, Jumat. Israel, katanya, harus menghentikan kegiatan permukiman dan mematuhi hukum internasional. "Permukiman membuat pembentukan negara Palestina tak mungkin terjadi," kata pejabat Saudi tersebut. "Satu-satunya jalan bagi keamanan Israel ialah perdamaian, dan sudah tiba waktunya bagi Israel untuk mengerti bahwa negara itu tak dapat terus menghindari hukum internasional," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi. Menurut laporan pengawas Timur Tengah, Peace Now, bulan lalu, pembangunan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan Palestina sudah berlipat-ganda sejak 2007, kendati Israel berjanji "akan membekukan kegiatan semacam itu".(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008