Jakarta (ANTARA News) - Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana di Indonesia terus menurun sejak tahun 2006 sebanyak 7.700 orang, 2007 (675 orang) dan Januari - Agustus 2008 (263 orang), kata Kepala Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Departemen Kesehatan (Depkes) dr Rustam S Pakaya, MPH."Penurunan jumlah korban bencana yang meninggal karena pemrov, pemkab/pemkot beserta jajaran kesehatan telah memiliki kesiapan dalam mempercepat pemulihkan kesehatan korban bencana akibat gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir api dan letusan gunung merapi," katanya di Jakarta, Sabtu.Kendati jumlah korban meninggal menurun, tapi jumlah kejadian bencana justru meningkat dalam tiga tahun terakhir, yaitu pada tahun 2006 terjadi bencana 165 kali, tahun 2007 (202 kali) dan Januari-Agustus 2008 (263 kali).Rustam menjelaskan, bencana sering tidak dapat diperkirakan kapan dan di mana terjadi, sehinga bisa timbul krisis kesehatan seperti pelayanan kesehatan setempat yang tak befungsi akibat bencana, sarana pelayanan kesehatan yang rusak, tenaga kesehatan setempat menjadi korban dan kemampuan sumber daya setempat terbatas untuk bantuan. Karena itu, Depkes membentuk 9 Pusat Krisis Kesehatan Regional (PKKR) dan pusat bantuan regionalisasi bantuan kesehatan untuk mendekatkan dan mempercepat fungsi bantuan kesehatan dengan tim reaksi cepat (TRC). Ke-9 PKKR yaitu Regional I di Medan dengan wilayah pelayanan NAD, Sumut, Riau, Kepri dan Sumbar. Regional II di Palembang dengan wilayah pelayanan Sumsel, Jambi, Babel dan Bengkulu. Regional III di Jakarta dengan wilayah pelayanan DKI Jakarta, Banten, Jabar, Kalbar dan Lampung. Regional IV di Semarang untuk Jateng dan DIY. Regional V di Surabaya untuk Jatim, Regional VI di Banjarmasin untuk pelayanan Kalsel, Kaltim dan Kalteng, Regional VII di Denpasar untuk Bali, NTB dan NTT, Regional VIII di Manado untuk pelayanan Sulut, Gorontalo dan Maluku Utara. Regional IX di Makassar untuk wilayah Sulsel, Slteng, Sulbar, Sultra dan Maluku. Selain itu, Sub Regional di Jayapura untuk Provinsi Papua dan Irian Jaya Barat dan Sub Regional di Padang untuk pelayanan Provinsi Sumatera Barat. "Ke-9 PPKR dan dua Sub Regional itu dilengkapi total 15.000 tenaga medis terlatih seperti dokter spesialis, doter umum, perawat, pengelola obat dan pemuda siaga peduli bencana (dasipena), serta ada rumah sakit rujukan, akses transportasi ke beberapa wilayah, memiliki SDM kesehatan yang memadai dan sarana penunjang," katanya. Rustam mengharapkan dalam tahun 2008 terdapat 5.000 pemuda tergabung "dasipena", terbuka untuk umum baik kalangan mahasiswa, pemda pondok pesantren dan ormas, sehingga membantu mempercepat pelayana kesehatan jika terjadi bencana di lokasi terdekat. Upaya mengurangi jumlah korban bencana tidak hanya menyiapkan SDM dan sarana kesehatan, tapi perlu pelatihan bagi masyarat melalui pendirian rumah yang antigempa dan sistem peringatan dini, katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008