Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menjamin PT Semen Bosowa Maros, yang dipimpin Erwin Aksa (putra dari adik ipar Wapres), akan membayar utangnya sebesar Rp 1,7 triliun. "Kami pasti akan bayar, tidak akan diserahkan ke negara. Itu hanya diperpanjang pembayarannya. Selain itu tidak ada potongan utang untuk Bosowa," ujar Wapres dalam konferensi pers di Istana Wapres Jakarta, Jumat. Menurut Wapres, meski pada 1996 perusahaannya itu memiliki utang hingga 255 juta dolar AS namun manajemen semen Bosowa waktu itu tidak bersedia menyerahkannya ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) untuk mendapatkan penyehatan dan lebih memilih mendapatkan pinjaman. "Kami mau bayar sendiri, tanpa mau membebankannya ke negara, coba bandingkan dengan Indocement yang 30 persen utangnya ditanggung negara," katanya. Semen Bosowa, ujarnya, juga merupakan satu dari dua perusahaan semen di Indonesia yang masih dimiliki oleh perusahaan nasional murni 100 persen dan tak akan membiarkannya untuk juga dikuasai asing. "Coba perusahaan semen mana yang tidak dimiliki asing lagi. Bandingkan dengan Indocement atau Semen Cibinong, serta perusahaan semen lainnya yang ada kepemilikan asingnya," kata Wapres. Ia menambahkan bahwa industri semen nasional kini telah dikuasai Perancis dan Jerman yang mendapatkan perusahaan-perusahaan semen nasional dengan harga murah. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008