Jakarta (ANTARA News) - Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) akan membuat kesepakatan dengan Departemen Agama (Depag) tentang pemenuhan pasokan ikan untuk keperluan konsumsi para jamaah haji Indonesia. Indonesia akan mencoba membuka pasar ekspor ikan di Timur Tengah, dan sebagai ujicoba pasar DKP akan memasukkan menu ikan untuk keperluan jamaah haji, kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) DKP, Martani Huseini, di Jakarta Jumat. Menurut dia, jamaah haji merupakan pasar yang sangat besar yang dapat dilayani yakni mencapai 2 juta orang, belum termasuk jamaah umrah. Timur Tengah, termasuk Arab Saudi merupakan pasar baru yang belum tergarap, sedangkan Thailand, Cina, dan Vietnam, telah memulainya terlebih dahulu. Sementara menurut Direktur Pemasaran Luar Negeri DKP, Saut P Hutagalung, permasalahan yang dimiliki Indonesia untuk memasarkan produk perikanan ke negara-negara Islam di Timur Tengah salah satunya karena belum adanya label halal. "Filipina saja sudah memiliki label halal pada produk-produk ikan. Sampai sekarang, kita belum ada sertifikasi halalnya, ini yang sedang diupayakan bersama MUI," ujar dia. Menurut Saut, menyediakan ikan bagi jamaah haji bukanlah hal mudah, karana produk harus benar-benar higienis (bersih) dan tidak menimbulkan masalah. Namun demikian, dia merasa yakin bahwa produsen produk perikanan Indonesia mampu menarik pasar impor ikan Arab Saudi yang mencapai 17 juta AS dolar per tahunnya. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008