Jakarta, (ANTARA News) - Pemprov DKI berencana memindahkan terminal Pulogadung ke lahan yang lebih luas di Pulogebang karena terminal bus lama itu semakin padat. Gubernur DKI Fauzi Bowo menyebut dalam tiga tahun terminal baru itu akan dioperasikan dan akan dibuat lebih sistematis, terutama pada angkutan antarkota. "Alasan pemindahan pertama Pulogadung sudah tidak bisa tampung kebutuhan, kedua terminal antarkota ini memerlukan manajemen yang lebih baik, khususnya antarkotanya," kata Gubernur seusai rapat dengan Dinas Perhubungan di Balaikota Jakarta, Jumat. Gubernur menyebut bahwa terminal baru itu akan digunakan sebagai contoh penataan ulang manajemen terminal, serta kerja sama dengan Departemen Perhubungan (Dephub) akan dibentuk demi menata ulang penanganan bus antarkota. Konsep yang ditawarkan disebut Gubernur dengan meniru sistem di bandara yang memisahkan penumpang penerbangan lokal dan internasional. "Kita akan upayakan supaya antara penumpang dalam kota dan antarkota antarprovinsi punya akses yang berbeda. Jadi busnya nggak campur baur," katanya. Anggaran untuk pembangunan terminal baru itu disebut Kepala Dinas Perhubungan M Tauchid cukup besar yakni mencapai 400 miliar. "Dan kita akan lakukan sebagai proyek `multiyears`. Tahun depan dimulai dengan Rp100 miliar," ujarnya. Dari lahan seluas 10 hektare yang direncanakan, sebanyak sembilan hektare telah dibebaskan sementara sisa satu hektare disebut Tauchid akan dibebaskan secepatnya. Sementara itu, terminal Pulogadung tetap akan difungsikan sebagai terminal dalam kota.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008