New Delhi (ANTARA) - Regulator polusi federal India (CPCB) telah memperingatkan pembangkit-pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar batubara di sekitar New Delhi akan ditutup jika tidak mematuhi batas waktu yang sudah ditetapkan untuk memenuhi standar emisi, menurut sumber-sumber dan sepucuk surat yang dipelajari Reuters.
Langkah tersebut diambil ketika New Delhi dan kota-kota lain di utara India berjuang mengatasi polusi udara terburuk di bumi, mengakibatkan pemerintah-pemerintah setempat menutup sekolah-sekolah dan memberlakukan darurat kesehatan bulan ini.
Tindakan yang diusulkan itu, jika dilaksanakan bisa menjadi aksi paling keras terhadap utilitas yang belum mematuhi batas waktu, yang sudah diperpanjang dari batas waktu Desember 2017 bagi pembangkit-pembangkit listrik guna memenuhi standar emisi setelah lobi-lobi ekstensif oleh industri itu.
Penutupan massal dapat mengarah kepada kekurangan pasokan listrik di ibu kota negara itu dan sekitarnya, dan belum jelas bagaimana rencana-rencana pemerintah menjamin ketersediaan pasokan listrik, jika ancaman tersebut benar-benar dilaksanakan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Harga batubara dunia ditentukan China dan India
Baca juga: Relian Power dari India Akuisisi 3 Tambang Batubara di Indonesia
Baca juga: India Negara Terbesar Serap Batubara Kotabaru
Baca juga: Sekolah di New Delhi tutup sampai 5 November akibat polusi udara
Baca juga: Polusi India membuat marmer putih Taj Mahal jadi hijau
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019