Jakarta (ANTARA News) - Arus mudik di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road, JORR) diperkirakan meningkat mulai Jumat malam setelah buka puasa.
Direktur PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) A Tirto Karim memperkirakan, kendaraan pemudik yang melalui JORR pada Lebaran tahun ini naik 10 persen dibanding 2007.
Angka perbandingan itu dihitung dalam periode H-7 hingga H-1.
Seperti pada Lebaran 2007, JLJ yang anak perusahaan PT Jasa Marga Tbk itu telah menyiapkan skenario untuk mengatasi apabila kendaraan dari barat tidak bisa ditampung Gerbang Tol Cikunir 5 menuju tol Jakarta - Cikampek.
"Apabila terjadi antrian panjang di Gerbang Tol Cikunir 5 maka lalulintas yang akan menuju tol Jakarta - Cikampek di arahkan melalui jalur keluar (off ramp) Kalimalang masuk di Gerbang Tol Kalimalang 2 kemudian menuju Gerbang Tol Cikunir 1," ujar dia.
Tito mengatakan, pengalaman tahun lalu Tol JORR juga dipenuhi kendaraan yang akan melakukan wisata menuju Taman Mini Indonesia Indah dan Kebun Binatang Ragunan, serta masyarakat yang akan ziarah ke pemakaman Tanah Kusir.
Tito memperkirakan, lalulintas mudik yang akan melakukan silaturahmi, rekreasi, dan ziarah diperkirakan mengalami kenaikan lima persen dibanding lebaran yang sama tahun 2007.
Terkait dengan padatnya lalulintas di Tol JORR, JLJ menyiapkan armada pendukung berjumlah 51 unit terdiri dari kendaraan patroli 9 unit, PJR 10 unit, derek 12 unit, ambulan 2 unit, rescue 2 unit, kendaraan tangki 5 unit, kendaraan operasional 9 unit, dan kendaraan pengaman 2 unit, personil yang diterjunkan total 192 orang.
Mengenai penanganan gangguan lalulintas seperti kecelakaan, JLJ saat ini mampu memberikan pelayanan 15 menit lebih cepat dari standar yang ditetapkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), ujar dia.
Data kecelakaan lalulintas JORR pada lebaran tahun 2007 tercatat tujuh kasus kecelakaan yang disebabkan kurang antisipasi (mengantuk dan kelelahan) serta ban pecah, sehingga Tito minta pengguna jalan untuk memeriksa kondisi kendaraan dan berhenti apabila mengantuk.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008