Jakarta (ANTARA) - Meskipun karya-karya mereka tidak lagi mengangkat persoalan sosial dan politik, grup musik Slank mengaku tetap mengamati kondisi sosial-politik dan masalah pemerintah, seperti kabinet baru hingga penunjukkan staf khusus kepresidenan.
Slank, dalam jumpa pers "Slanking Forever - Konser 36 Tahun Slank" di Jakarta, Kamis, mengatakan tidak keberatan dengan pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju maupun staf khusus presiden.
"Menteri udah ada, geng kami juga. Yang muda bagus semua. Yang dari Papua udah gue perhatiin lama banget. Gue bingung pak Jokowi bisa tahu anak muda yang tahu prestasi," kata salah satu personel Slank, Bimbim.
Baca juga: Slank rayakan ultah ke-36 dan malam tahun baru di GBK
Terkait masa depan para musikus dan seniman Tanah Air dalam era Kabinet Indonesia Maju, Slank mempercayakannya kepada Wishnu Tama.
Grup yang sudah berkarya selama 36 tahun itu menilai Wishnu Tama sangat mengerti apa yang harus dibenahi dalam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Pak Wishnu gue anggap bisa mewakili kami. Ditelefonnya juga gampang," ujar pemilik nama lengkap Bimo Setiawan Almachzumi itu.
Baca juga: Karya Slank lebih "mengerucut" hubungan dengan Tuhan
Grup yang terdiri dari Bimbim, Kaka, Ridho, Ivanka, dan Abdee itu juga menyoroti kehadiran sosok Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ditetapkan sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Orang yang punya integritas di sana pengaruhnya besar. Dulu, mas Fadjroel (Fadjroel Rachman) ditaruh di Adhi Karya, lo lihat sendiri. Kan kita tahu, Ahok integritas dan track record-nya jelas supaya Pertamina noda hitamnya hilang," kata Bimbim.
Baca juga: KPK ingatkan staf khusus Presiden-Wapres jangan terima suap
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019