Yogyakarta, (ANTARA News) - Desain rumah yang sesuai dapat menghemat pemakaian listrik hingga 25 persen.Peneliti di Pusat Studi Energi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Prof Ir Prasasto Satwiko, mengatakan desain bangunan tersebut antara lain dengan mengukur perkiraan intensitas cahaya yang masuk, sirkulasi udara, sistem kelistrikan dan akses jalan keluar darurat."Misalnya mengecat tembok dengan warna yang terang atau melapisi tembok dengan kayu, sehingga lebih bisa menahan panas dari luar," katanya. Satwiko mengaku langkah hemat energi akan memakan banyak biaya pada awal, namun hasil yang didapat cukup sebanding, walaupun tidak dalam waktu cepat.Di dunia pendidikan, konsumsi energi listrik terbesar ialah untuk komputer, pendingin udara dan lampu. Sedangkan dalam rumah tangga konsumsi energi terbesar dipergunakan untuk lampu dan pendingin udara. Demi menghemat energi, baik di lingkungan pendidikan maupun rumah, faktor kebiasaan masyarakat menjadi aspek utama yang harus diperhatikan. "Di Atma Jaya, kami sudah merekomendasikan agar AC (pendingin udara) baru dihidupkan pada jam sembilan pagi, karena biasanya AC dibiarkan menyala seharian walau ruangan tidak digunakan," katanya.Selain itu, Prasasto juga merekomendasikan agar beberapa komputer yang masih memiliki layar tabung diganti dengan layar LCD sehingga mengurangi konsumsi listrik.Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang membawa laptop, ia mengusulkan agar pihak universitas tidak lagi memboroskan uang untuk membeli komputer, tetapi menggantinya dengan menyediakan fasilitas `hot spot` disertai instalasi listrik. Kiat untuk menghemat penggunaan AC adalah dengan menambah kipas angin dengan ukuran besar sehingga suhu pendingin udara dapat diatur lebih tinggi."Misalnya tidak lagi memasang suhu 24 derajat celcius, tetapi dapat menaikkannya menjadi 27 derajat celcius, karena ruangan sudah cukup nyaman dengan ditambah kipas angin," katanya. Berdasarkan indeks Intensitas Konsumsi Energi (IKE) untuk sebuah perkantoran atau kampus perguruan tinggi, batas maksimalnya adalah 246 kilowatt per meter persegi per tahun.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008