Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Brahmantya Satyamurti Poerwadi menyatakan, program perluasan kawasan konservasi perairan yang dilakukan di Indonesia telah sesuai dengan komitmen di tingkat global.

"Indonesia akan terus memperluas kawasan konservasi sampai 32,5 juta hektar atau 10 persen luas perairan Indonesia sesuai Aichi Target (target global untuk mengurangi laju kehilangan keanekaragaman hayati) dan SDGs (Sasaran Pembangunan Global) 14 pada tahun 2030," kata Brahmantya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Ia memaparkan, konservasi itu sesuai komitmen global yang menargetkan luas kawasan konservasi hingga 10 persen dari luas perairan Indonesia pada tahun 2020.

Terkait hal itu, ujar dia, hingga triwulan III 2019, luas kawasan konservasi Indonesia telah mencapai 22,68 juta hektar atau 6,98 persen dari total luas perairan Indonesia yang secara keseluruhan memiliki luas hingga 325 juta hektar.

Sebagaimana diketahui, peningkatan pengelolaan kemaritiman dan kelautan menjadi salah satu fokus pembangunan ekonomi kelautan dan kemaritiman yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024.


Baca juga: KKP: Indonesia capai target perluasan kawasan konservasi perairan
Baca juga: Pemerintah akan masukkan perairan Indonesia kawasan sensitif

Upaya tersebut, lanjutnya, ditempuh melalui peningkatan ekosistem kelautan dan pemanfaatan jasa kelautan; peningkatan pengelolaan WPP dan penataan ruang laut dan rencana zonasi pesisir; peningkatan produksi, produktivitas, standardisasi mutu dan nilai tambah produk kelautan dan perikanan; peningkatan fasilitasi usaha, pembiayaan, dan akses perlindungan usaha kelautan dan perikanan; dan peningkatan SDM dan riset kemaritiman dan kelautan serta database kelautan dan perikanan.

Guna meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi Indonesia, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo didampingi melakukan audiensi dengan Forum Komunikasi Konservasi Indonesia (FKKI) di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (27/11).

FKKI merupakan perwujudan aksi kolaboratif antar LSM untuk menuju praktik konservasi dan tata kelola yang mengutamakan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Adapun LSM anggota FKKI di antaranya adalah Burung Indonesia, Conservation International Indonesia, Greenpeace Indonesia, Pusat Transformasi Kebijakan Publik, The Nature Conservancy, Wetlands International Indonesia, Wildlife Conservation Society Indonesia, World Resources Institute Indonesia, WWF Indonesia, dan Yayasan Kehati.

Sebelumnya, Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan KKP Sjarief Widjaja menyatakan bahwa Republik Indonesia telah berhasil mencapai target perluasan kawasan konservasi perairan pada tahun 2018 yang menunjukkan keseriusan pemerintah.


Baca juga: Kawasan Konservasi Laut Indonesia 13,52 Juta Hektare

"Target perluasan kawasan konservasi Indonesia pada tahun 2018 lalu sebesar 22,68 juta hektar telah tercapai. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam melindungi laut dan menjaga keberlanjutannya," kata Sjarief Widjaja.

Sjarief juga menyebutkan, Indonesia telah mengimplementasikan sebagian besar komitmen yang ditandatangani dalam Our Ocean Conference (OOC) tahun 2017 dan 2018.

Berbagai komitmen tersebut, lanjutnya, antara lain dilakukan dalam bidang pembangunan kapasitas iklim, pencegahan dan pemantauan pengasaman laut, serta mempromosikan perikanan yang berkelanjutan.

Kemudian, komitmen lainnya adalah perlindungan laut, pengurangan polusi laut, jaringan kerja laut yang aman, serta pemetaan dan pemahaman lautan dan masa depan konferensi samudera.


Baca juga: Kawasan Konservasi Perairan Butuh Dukungan Lintas Sektor
Baca juga: Komitmen pesisir lestarikan kawasan perairan nasional

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019