Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan Indonesia di Myanmar melakukan pertemuan dengan Managing Director Myanmar Foreign Trade Bank (MFTB) Than Ye guna menjajaki kemungkinan dibangunnya suatu "direct banking" yang bermanfaat bagi perdagangan kedua negara di masa mendatang.
Menurut keterangan resmi dari Departemen Luar Negeri RI di Jakarta, Kamis, pertemuan itu dilakukan di kantor MFTB Yangon, awal pekan ini.
Alasan pembangunan "direct banking" adalah karena selama ini transaksi perbankan terutama perdagangan masih dilakukan oleh pihak ketiga, misalnya membuka L/C melalui perbankan Singapura, yang menyebabkan mahalnya ongkos yang ditanggung perusahaan Indonesia.
Managing Director MFTB menyambut baik rencana itu dan mengatakan MFTB sebelumnya pernah melakukan kontak dengan beberapa bank yang berdomisili di Indonesia seperti BNI dan Bank Bali, namun hingga saat ini belum ada kesepakatan misalnya pembukaan "direct account" dengan mitranya dari Indonesia.
Selama pertemuan itu, MFTB tampak serius memulai kerja sama perbankan dengan Indonesia, selain sebagai sesama negara anggota ASEAN, hingga saat ini bank dari Indonesia belum membuka cabangnya sebagaimana halnya negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
Selaras dengan maksud tersebut, perwakilan RI di Yangon mengutarakan kesediaan KBRI menghubungi beberapa bank komersial di Indonesia untuk membuka cabangnya di Myanmar.
KBRI mengusulkan pertemuan perbankan Myanmar dengan bank-bank dari Indonesia pada 22 Oktober 2008 yang sekaligus melibatkan Kadin Indonesia dan Bank Indonesia.
Sampai saat ini terdapat 15 bank swasta domestik, 13 perwakilan bank asing dan tiga perusahaan asuransi asing yang saat ini beroperasi di Myanmar. Bank Sentral Myanmar telah memberikan ijin kepada 20 bank swasta komersial lainnya untuk menjalankan usaha di dalam negeri.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008