Jakarta (ANTARA) -- Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah semakin diminati para pencari properti. Hal ini didorong berbagai faktor, diantaranya adalah perbankan syariah mampu mencatat Compounded Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 15 persen, lebih tinggi dari industri perbankan nasional yang mencatat CAGR sebesar 10 persen dan pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) oleh pemerintah.
Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan menyatakan bahwa perkembangan positif perbankan syariah ini juga sejalan dengan semakin besar minat masyarakat untuk memiliki rumah dengan memanfaatkan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) secara syariah, yang pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan dengan KPR Konvensional yang tumbuh single digit.
"Tren positif KPR Syariah ini juga tercermin dari Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2 2019 dimana 48 persen responden menyukai jenis pembiayaan berbasiskan KPR Syariah," ujar Ike.
Berdasarkan Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2 2019, pembiayaan dengan KPR Syariah cenderung lebih diminati oleh kalangan muda dimana 56 persen responden yang berusia 22-29 tahun dan 50 persen responden yang berusia 30-39 tahun menyukai KPR Syariah dibandingkan KPR Konvensional. Sedangkan, responden dari generasi yang lebih tua cenderung lebih meminati KPR Konvensional dimana 60 persen responden berusia 40-49 tahun dan 68 persen responden berusia 50 tahun ke atas lebih menyukai KPR Konvensional.
"Fenomena ini bisa jadi sejalan dengan sentimen keagamaan yang cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir sehingga konsumen pun semakin banyak yang meminati produk pembiayaan syariah," tambahnya.
Ike menambahkan, tren KPR Syariah dan hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index bisa menjadi masukan yang luar biasa bagi industri perbankan dan kalangan pengembang hunian untuk melakukan inovasi dengan menghadirkan skema-skema pembiayaan syariah yang memberikan kemudahan bagi konsumen.
"Adanya berbagai kemudahan dalam kepemilikan rumah melalui berbagai skema pembiayaan ini diharapkan dapat memberikan percepatan pertumbuhan permintaan di sektor properti yang pada akhirnya dapat berimbas kepada pertumbuhan ekonomi secara nasional," pungkasnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019