Jakarta (ANTARA News) - Sekalipun Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Islam, masih banyak yang melewatinya tanpa makna, sehingga Nanang Qosim Yusuf alias Naqoy melalui buku "Awareness of Ramadan" berbagi cara bijak di bulan puasa itu.
Menurut pria kelahiran 1979 itu, karya tulisnya merupakan
kapsul renungan Ramadhan yang patut menjadi bahan renungan selama 30 hari dalam bulan puasa itu.
Buku setebal 314 halaman yang diluncurkan di Jakarta itu merupakan kompilasi dari renungan penulis yang disiarkan lewat jaringan radio Smart FM di 15 kota di Indonesia selama Ramadhan 2007.
"Buku merupakan panduan bagi umat Muslim untuk memaknai secara optimal apa itu Ramadhan, dan kesadaran seperti apa yang harus dikembangkan, agar bulan suci penuh berkah ini tidak berakhir sia-sia," kata lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, tersebut.
Buku karya ketiga Naqoy itu terbagi menjadi tiga bagian, yakni
tafakur (kontemplasi),
tadabbur (ekstropeksi), dan
tasyakur (bersyukur).
"Buku ini membimbing pembaca, agar lembar-lembar hari Ramadhan tidak hilang percuma, melainkan terisi dengan amal-amal yang secara khusuk dilakukan," kata Prof. Ismah Salman, Guru Besar Fakultas Dakwah UIN Syarif Hidayatullah, saat memberikan komentar terhadap buku Naqoy.
Ismah Salman mengatakan, buku yang memuat 30 renungan harian itu menggiring pembaca untuk beramal bukan hanya selama Ramadhan, melainkan bulan-bulan setelah Ramadhan.
Ia mengatakan, buku yang bermuat religius itu, agar dibuatkan dalam versi komik atau bergambar agar nilai-nilai kesadaran dalam beribadah dapat dimulai sejak masa kanak-kanak.
"Awareness of Ramadan" mulai dijual di toko buku jaringan Gramedia sejak pekan pertama Ramadhan dan secara resmi peluncurannya dilakukan Rabu (24/9).
Sebelum ini, Naqoy telah menulis dua buku yang bernafaskan upaya mengaktifkan kesadaran diri dalam memaknai kehidupan.
Buku pertama berjudul "The 7 Awareness", dan buku kedua adalah "The Heart of 7 Awareness". (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008