para pedagang memutuskan untuk melakukan pemburuan harga murah dan membeli pada saat penurunan hargaChicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun kembali pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah sehari sebelumnya menghentikan penurunan beruntun empat hari, karena indeks-indeks acuan saham AS menguat.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun 6,60 dolar AS atau 0,45 persen menjadi ditutup pada 1.460,80 dolar AS per ounce.
Indeks Dow Jones Industrial Average, Indeks S&P 500, dan Indeks Komposit Nasdaq naik tipis pada Rabu (27/11/2019), didukung oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan.
Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh pada tingkat tahunan 2,1 persen di kuartal ketiga tahun ini, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,9 persen, menurut Departemen Perdagangan AS.
Ketika ekuitas membukukan keuntungan, selera terhadap aset safe-haven, seperti emas, berkurang, karena investor mengalihkan investasinya ke aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 13,3 sen atau 0,77 persen, menjadi ditutup pada 17,055 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 16,30 dolar AS atau 1,79 persen, menjadi 895,40 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya harga emas menguat, membalikkan penurunan selam empat hari berturut-turut terutama tertekan oleh penguatan dolar AS. Kontrak emas naik 3,40 dolar AS atau 0,23 persen menjadi ditutup pada 1.460,30 dolar AS per ounce.
"Menyusul tekanan jual baru-baru ini (empat hari berturut-turut), para pedagang memutuskan untuk melakukan pemburuan harga murah dan membeli pada saat penurunan harga," tulis Jim Wyckoff, seorang analis senior dengan kitco.com.
Baca juga: Bursa saham Inggris menguat, Indeks FTSE-100 ditutup naik 0,36 persen
Baca juga: Bursa saham Jerman melambung, Indeks DAX-30 berakhir naik 50,65 poin
Baca juga: Emas berbalik naik 0,23 persen, jadi 1.460,3 dolar/ounce
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019