Bandung, (ANTARA News) - Dua rumah kolektor arisan sembako lebaran di Jalan Babakan Irigasi, Kota Bandung, Kamis, diserbu nasabah yang mengaku merasa ditipu oleh kedua kolektor itu.
Penyerbuan itu dilakukan puluhan nasabah setelah bos es krim Marindo, Maun (50) dilaporkan kabur sejak satu bulan lalu, kata Sarman, suami Entin, kolektor yang pada Rabu sore (24/9) dilaporkan ke Polwiltabes Bandung oleh 20 orang karyawan sebuah perusahaan tekstil di Bandung.
Rumah Maun tampak berantakan dan berserakan, bahkan Odeng tetangga dekat Maun tidak mengetahui bahwa Maun kabur sejak bulan Agustus.
"Saya tidak tahu, kalau pak Maun kabur dari rumah, padahal beliau orangnya sangat sosial sekali pembawaannya, saya tidak menyangka sama sekali jika sampai kabur," kata Odeng.
Sarman, suami Entin sang kolektor, menuturkan dirinya terakhir bertemu Maun pada 18 Agustus untuk membayarkan setoran terakhir.
"Tanggal 18 Agustus lalu saya menemui Maun untuk membayar setoran terakhir yang jumlahnya Rp 100 juta, namun beliau minta untuk bertemu lagi tanggal 20, saya sanggup dan saya datang, namun saat tanggal 23 dihubungi HP-nya tidak aktif dan setelah saya cek ke rumahnya sudah tidak ada orang bahkan rumahnya tidak terurus sama sekali," ungkap Sarman.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008