Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah di pasar spot antar-bank Jakarta, Kamis, melemah, menyusul meningkatnya kebutuhan dolar AS menjelang tibanya Idul Fitri, sehingga mendorong mata uang Indonesia itu mendekati angka Rp9.400 per dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun menjadi Rp9.362/9.365 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.330/9.335 atau melemah 32 poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan para pelaku pasar membeli dolar AS menjelang libur panjang Idul Fitri dan mereka pun ingin berlibur di luar negeri. Besarnya pembelian dolar AS di pasar domestik mengakibatkan rupiah terpuruk, meski ada laporan bahwa pemerintah Indonesia mendapat pinjaman dari pemerintah Prancis, namun sentimen itu tidak mampu menahannya, katanya. Meski rupiah terpuruk hingga mendekati angka Rp9.400 per dolar AS, menurut dia, kemungkinan tidak akan menembus level tersebut, karena Bank Indonesia (BI) akan masuk pasar untuk mengantisipasi tekanan tersebut. "Kami optimis BI akan melakukan intervensi menahan tekanan pasar, sehingga rupiah tidak dapat mencapai angka Rp9.400 per dolar AS," ucapnya. Menurut dia, BI akan melepas cadangan dolar AS ke pasar yang mendorong rupiah bertahan pada kisaran antara Rp9.350 per dolar AS hingga Rp9.375 per dolar AS. Tekanan pasar itu diperkirakan tidak berlangsung lama karena itu peluang rupiah untuk kembali menguat masih tetap tinggi, ujarnya. Ia mengatakan, pemerintah melalui BI akan tetap menjaga rupiah agar tidak meliwati angka Rp9.400 per dolar AS, apabila menembus angka tersebut maka keterpurukan mata uang Indonesia itu akan terus terjadi. "Kami percaya pemerintah akan menjaganya dengan aktifnya BI berada di pasar untuk memantau pergerakan kedua mata uang itiu, ucapnya. Sementara itu, dolar AS sedikit berubah terhadap euro dalam kisaran sempit karena para pelaku pasar menunggu untuk melihat rencana bailout bank oleh pemerintah AS yang akan melewati Kongres dengan cepat. Euro terhadap dolar AS menjadi 1,4658 dolar dari 1,4657 dolar dan dolar naik menjadi 106,00 yen dari 105,49 yen. Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE) telah menambah 80 miliar dolar AS kepada institusi keuangan dalam basis pinjaman jangka pendek untuk membantu menutup kebekuan kredit global. Bank Sentral Jepang juga menyuntikkan tambahan 1,5 triliun yen (14,2 miliar dolar AS) ke dalam pasar uang Tokyo. (*)

Copyright © ANTARA 2008