Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru mendatang.
Kali ini, Kementerian Perdagangan diwakili oleh Sekretaris Jenderal Oke Nurwan melakukan pemantauan harga dan pasokan serta melakukan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dengan para pemangku kepentingan untuk memastikan harga dan pasokan bapok aman di Bandung, Jawa Barat.
"Pemerintah melakukan upaya antisipasi melalui pemantauan harga dan pasokan di pasar dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar pada Natal dan Tahun Baru mendatang tidak ada gejolak harga. Harga bapok di Pasar Kiaracondong, Bandung terpantau relatif stabil dan pasokan cukup,” ungkap Oke lewat keterangannya diterima di Jakarta, Rabu.
Dari hasil pantauan di Pasar Kiaracondong Kota Bandung, secara umum rata-rata harga bapok masih relatif stabil.
Harga beras Rp9.000 per kg, gula Rp12.500 per kg, minyak goreng curah Rp10.000 per kg, daging sapi Rp120.000 per kg, daging ayam Rp34.000-Rp35.000 per ekor, telur ayam Rp24.000-Rp25.000 per kg, cabai merah keriting Rp30.000 per kg, cabai merah besar Rp40.000 per kg, cabai rawit merah Rp40.000 per kg, bawang merah Rp32.000 per kg dan bawang putih Rp30.000 per kg.
Selain melakukan pemantauan di pasar rakyat, Oke juga mengunjungi gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gede Bage, Bandung untuk memantau ketersediaan pasokan bapok.
Hasil pantauan menunjukkan bahwa jumlah stok beras di gudang Bulog tercatat cukup untuk kebutuhan Provinsi Jawa Barat selama tujuh bulan ke depan.
Sementara itu, hasil pantauan di ritel modern Griya Buah Batu Kota Bandung menunjukkan harga beras, minyak goreng, dan gula pasir sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah serta pasokannya terjamin dan aman menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Selanjutnya, Oke juga menghadiri Rakorda untuk membahas kondisi pasokan serta kesiapan pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam menghadapi potensi kenaikan permintaan. Pelaksanaan Rakorda ini, merupakan upaya Pemerintah menjamin ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pada level yang terjangkau.
“Lewat Rakorda ini, Pemerintah mengawal kesiapan instansi terkait dan para pelaku usaha bapok, terutama untuk menghindari terjadinya kenaikan harga, kekurangan stok/pasokan dan gangguan distribusi,” tegasnya.
Rakorda ini juga merupakan upaya meningkatkan koordinasi antar instansi di daerah untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok melalui kegiatan operasi pasar dan pasar murah di lokasi-lokasi pemukiman masyarakat.
Koordinasi juga dilakukan dalam menjaga keamanan dan kelancaran distribusi pasokan barang kebutuhan pokok yang didukung dengan kesiapan moda angkutan barang. Oke juga menghimbau pelaku usaha untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar dan menimbun barang dalam rangka spekulasi.
“Untuk itu, Pemerintah pusat dan daerah akan meningkatkan pengawasan secara terpadu bila diperlukan bekerja sama dengan aparat keamanan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kemendag telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional bapok di Jawa Timur pada 4 Oktober 2019 lalu.
Pada Rakornas ini, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memberikan arahan untuk segera melakukan langkah antisipasi menjelang natal 2019 tahun baru 2020, mewaspadai tantangan terkait kondisi kekeringan ekstrim, dan menjaga kelancaran pasokan ke masyarakat dan keterjangkauan harga di pasar.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019