Singapura (ANTARA) - Bursa saham Singapura berakhir 0,24 persen lebih tinggi pada perdagangan Rabu, didorong oleh optimisme pasar tentang pembicaraan perdagangan Amerika Serikat dan China.
Saham-saham AS naik ke level tertinggi semalam, sementara harga minyak mentah naik di tengah laporan bahwa produsen minyak utama bulan depan kemungkinan masih membahas perpanjangan pemotongan produksi minyak hingga enam bulan.
Maybank-Kim Eng Retail Research mengatakan "secara teknis, Straits Times Index (STI) dapat melakukan upaya lain untuk menguji rata-rata pergerakan 200 hari pada 3.230 poin setelah gagal melakukannya pada Selasa (26/11/2029) karena penurunan menit-menit terakhir. Sementara itu, resistensi jangka pendek terletak di 3,240 poin, dengan dukungan yang mendasarinya di 3,175 poin."
Indeks acuan STI naik 7,68 poin menjadi 3.215,53 poin, volume perdagangan mencapai 1,34 miliar saham senilai 1,28 miliar dolar Singapura (sekitar 937,04 juta dolar AS), dengan jumlah saham naik lebih banyak daripada yang turun sebanyak 172 terhadap 165.
Di antara saham-saham paling aktif, Rex International naik 3,85 persen menjadi 18,9 sen Singapura. Anak perusahaannya Masirah Oil telah memberikan kontrak kapal floating storage and offloading (FSO) ke Wings Offshore untuk tanker Aframax dengan kapasitas penyimpanan 750.000 barel.
FSO akan menyimpan minyak mentah yang dihasilkan selama fase penilaian awal di ladang Yumna di Blok 50 Oman. Pengeboran sumur appraisal Yumna 1 direncanakan akan dimulai pada Desember.
Di antara yang memperoleh keuntungan tertinggi, Venture Corporation naik 1,09 persen menjadi 15,80 dolar Singapura, sementara Jardine Strategic menjadi salah satu yang paling merugi dengan jatuh 0,91 persen menjadi 31,55 dolar AS. (1 dolar AS sama dengan 1,37 dolar Singapura)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019