Islamabad (ANTARA News) - Militer Pakistan, Rabu, mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas jatuhnya pesawat yang diduga pesawat mata-mata tak berawak milik AS di kawasan suku terasing yang berbatasan dengan Afghanistan, tempat berbagai serangan militer AS memicu ketegangan antara kedua negara. Pesawat tersebut jatuh pada Selasa malam di wilayah Waziristan selatan, yang dikenal sebagai tempat persembunyian militan Al Qaeda dan Taliban. Pihak militer mengatakan pesawat itu tampaknya mengalamai masalah, namun penduduk setempat mengemukakan pesawat mungkin ditembak jatuh. "Sebuah wahana udara tak berawak (UAV), yang sedang terbang di atas perbatasan Pakistan-Afghanistan kemarin malam, di tembak jatuh di pinggir perbatasan ini ... tampaknya sudah tak berfungsi," kata jurubicara militer Pakistan. "Puing-puing UAV telah ditemukan di tempat kejadian oleh petugas keamanan dan materinya sedang diselidiki secara detil," kata jurubicara itu dalam pernyataannya. Jurubicara itu tidak mengatakan siapa pemilik pesawat tersebut, tetapi para pejabat keamanan mengatakan pesawat itu milik Amerika. Pentagon mengatakan, pihaknya tidak mempunyai laporan mengenai jatuhnya pesawat tersebut, sedangkan CIA menolak memberikan komentar. "Kami tak menerima laporan mengenai hilangnya pesawat Departemen Pertahanan (DoD)," kata Letkol Mark Wright. Para pejabat Pakistan sebelumnya mengatakan, suku Pashtun di Jalal, sebuah desa dekat Waziristan selatan, telah menemukan pesawat itu namun tentara kemudian mengamankannya. "Tidak terdengar tembakan di kawasan itu dan karenanya tidak ada pertanyaan apakah pesawat tersebut jatuh ditembak," kata seorang pejabat senior keamanan kepada AFP yang tak bersedia disebut jatidirinya. Meskipun demikian, penduduk setempat mengatakan pesawat itu jatuh karena ditembak. "Orang-orang suku menembak pesawat itu dan pesawat jatuh dari udara," kata salah seorang penduduk kepada AFP melalui telepon, sambil meminta namanya tak disebutkan karena takut tindakan balasan. Insiden itu terjadi hanya dua hari setelah para pejabat Pakistan mengatakan, bahwa pasukan mereka telah menembak dua helikopter tempur AS yang melintas di wilayah udara Pakistan, di Waziristan utara. Waziristan selatan adalah tempat kejadian 3 September yang diketahui sebagai operasi resmi pertama pasukan AS di bumi Pakistan, di mana 15 orang telah tewas. Pakistan mengajukan protes atas kejadian itu. Di samping itu, juga ada beberapa kali serangan rudal yang dilakukan pesawat-pesawat tempur Amerika di wilayah itu. Sebelumnya di New York, Presiden AS George W. Bush untuk pertama kalinya mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri baru Pakistan Asif Ali Zardari berkaitan dengan ketegangan antara kedua negara. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008