"Proyek ini sudah janji Pak Presiden saat beliau melakukan kampanye Pilpres 2019 waktu di Garut dan itu menjadi pegangan saya," kata Gubernur Emil ketika dimintai tanggapannya terkait keputusan Kementerian PUPR yang menyatakan belum bisa memulai proyek tol tersebut pada tahun depan, di Bandung, Rabu.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini mengatakan keputusan tersebut bertolak belakang karena sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sudah meminta proyek tersebut untuk segera dilelangkan.
Baca juga: Kementerian minta pembangunan Tol Cigatas arah Garut ditelaah ulang
"Dan yang saya tahu itu sudah dirilis untuk mencari investasi yang nilainya hampir Rp50 trilun ini dibursakan oleh Pak Menteri langsung," ujar Emil.
Dia mengatakan sebagai pemimpin sebuah wilayah saat hendak membangun di wilayahnya harus mempertimbangkan berbagai aspek.
"Jadi harus dua arah, tidak dari pemerintah pusat saja dan kami ada kebutuhan. Saya tahu itu proyeknya Jasa Marga," kata dia.
Menurut dia, dalam waktu dekat ini pihaknya akan bertolak ke Abu Dhabi untuk mencari investor yang bisa mendanai proyek tersebut.
"Insya Allah tahun ini konkretnya sudah diumumkan dan akan saya bawa juga ke Abu Dhabi. Ini saya diminta Pak Menko jualan rebana dan tol itu ke Timur Tengah," kata Emil.
Baca juga: Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya dinilai akan dorong pariwisata Garut
Sementara itu, Wakil Gubenur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengaku kecewa dan sedih dengan keputusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) karena tidak akan memprioritaskan pembangunan Jalan Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya).
"Saya baca di media. Saya merasa sakit hati sebagai masyarakat Jabar sebenarnya ingin jalan tol tersebut dibangun secepatnya ya," ujar Wagub Uu.
Wagub mengatakan dari pernyataan pejabat tersebut, tidak diprioritaskannya tol sampai ke Tasikmalaya karena pemerintah telah membangun jalan pantai selatan yang pendanaannya tidak sedikit.
"Padahal itu konteksnya kan beda antara jalan tol dan jalan lintas provinsi,"
Dia mengatakan, keberadaan Tol Cigatas memang berbeda konteks dengan jalan tol pantai selatan karena akses tol tersebut lebih utama untuk mengurai kemacetan yang sekarang semakin sering terjadi sepanjang jalur Bandung menuju Tasikmalaya.
Sebelumnya, Kementerian PUPR memastikan pembangunan jalan tol Gedebage Bandung- Tasikmalaya-Cilacap belum akan dilakukan pada tahun 2020.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan pihaknya tidak mau terburu-buru dalam membangun tol ini karena dirinya menilai jalan di jalur selatan masih cukup memadai, terlebih jalan pantai selatan (Pansela) ini baru dibangun oleh pemerintah.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019