Jakarta, (ANTARA News) - Kecemasan terhadap bursa global dan pasar yang jenuh jual (oversold) telah membuat indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi, ditutup turun bervariasi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pagi ditutup melemah 0,328 poin menjadi 1.872,772, sedangkan indeks LQ45 naik tipis 0,079 poin atau 0,02 persen ke posisi 383,002. Analis Riset BNI Securities Muhammad Alfatih, mengungkapkan bahwa kecemasan terhadap bursa global menyebabkan indeks BEI masih mengalami tekanan jual. Namun, kata Fatih, masih ada beberapa hal yang bisa mendorong indeks untuk naik, diantaranya pasar yang sudah jenuh jual membuat investor institusi kembali masuk dan mengoleksi saham-saham unggulan yang sudah murah. Menurut dia, investor retail yang cenderung bermain jangka pendek memang banyak yang melepas sahamnya menjelang libur panjang Idul Fitri, namun untuk investor institusi melihat waktu yang tepat untuk masuk di saat harga sudah murah. Kondisi inilah yang membuat pergerakan saham di perdagangan Rabu pagi ini masih didominasi yang turun sebanyak 80 dibanding yang naik 62 dan 44 tidak berubah harganya. Penurunan IHSG dipimpin merosotnya saham Bumi Resources Rp200 ke Rp3.700, Inco melemah Rp50 menjadi Rp3.375, Antam terkikis Rp10 ke level Rp1.540, Indofood anjlok Rp100 ke posisi Rp2.000 dan Indika Energi turun Rp50 menjadi Rp2.200. Sementara beberapa saham unggulan lainnya mengalami kebangkitan dan membuat indeks LQ45 sedikit naik, diantaranya Telkom terangkat Rp150 ke posisi Rp6.900, Astra Internasional melonjak Rp250 ke level Rp17.550, Bank BRI terangkat Rp100 ke harga Rp5.650 dan Tambang Batubara Bukit Asam naik Rp450 ke Rp10.450. Volume perdagangan mencapai 974,559 juta saham dengan nilai Rp1,080 triliun dari 29.316 kali transaksi.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008