"Saya kembali mengajak, ubahlah. Kita yang di pusat, ke daerah, kita tularkan semangat positif. Semangat untuk meningkatkan daya saing yang tinggi," katanya dalam Rapat Koordinasi Kelembagaan, SDM Perangkat Daerah Urusan Sosial dan Pengelola Kepegawaian di Kemensos, Jakarta, Rabu.
Ia menyatakan visi misi Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul harus dimulai dari perbaikan kualitas SDM di pemerintahan.
Oleh karena itu, ia mengajak para pegawai di lingkungan kementeriannya untuk meningkatkan produktivitas kerja agar masyarakat juga dapat mengikuti langkah tersebut.
"Kalau orang-orang seperti kita yang menjalankan pemerintahan tidak mau maju, tamat riwayat," katanya.
Baca juga: Mensos bangun koordinasi untuk wujudkan birokrasi unggul
Baca juga: Negara lain pelajari PKH bukti Indonesia berhasil turunkan kemiskinan
Baca juga: Mensos: Kader KSB jadi ujung tombak di daerah rawan bencana
Dalam hal pelayanan terhadap masyarakat, Mensos juga mengajak para pegawai untuk mempermudah perizinan dan mempersingkat birokrasi.
"Kita bicara rakyat harus begini, harus begitu. Lah, kita saja enggak benar. Ngurus perizinan lama yang seharusnya enggak terlalu lama. Birokrasinya terlalu panjang yang sebenarnya tidak perlu terlalu panjang," ujarnya.
Ia mencontohkan pelayanan bantuan sosial yang menurutnya terlalu banyak aturan, padahal seharusnya bisa memiliki satu aturan yang terpadu.
"Untuk bantuan sosial, jadi satu peraturan. Mengacu ke sana semua. Saya itu bingung (karena) banyak sekali," katanya.
Mensos Juliari berharap seluruh pejabat dan pegawai di kementeriannya dapat membantunya dengan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak produktif dan dapat bekerja lebih keras lagi.
"Saya minta tolong hilangkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak produktif. Itu saja. Dan kerja juga harus dengan hati gembira," katanya.*
Baca juga: Rawan bencana, Mensos minta rutin simulasi
Baca juga: Mensos sebut nilai BPNT 2020 naik jadi Rp150 ribu
Baca juga: Mensos Batubara: Perang terbesar melawan kemiskinan
Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019