Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, Rabu, muncul di pengadilan untuk diperiksa berkaitan tuduhan sodomi. Anwar, yang belum lama ini terhindar dari penjara setelah membayar uang jaminan 20.000 ringgit (6.050 dolar AS), tiba di Pengadilan Kuala Lumpur disertai oleh keluarganya dan pembelanya. Persidangan Rabu akan mendengar pembelaan berkaitan dengan permintaan sebelumnya oleh jaksa untuk memindahkan Anwar, yang kasusnya mendapat publikasi luas, kepada Pengadilan Tinggi. Penasehat hukum Anwar, Sulaiman Abdullah telah menolak pemindahan itu, seraya mengatakan bahwa Hakim Pengadilan SM Komathy Suppiah mempunyai `kemampuan dan pengalaman` yang memadai untuk menyidangkan kasus ini. Tim Anwar memuji Komathy yang memberikan izin dan memperpanjang jaminan Anwar, dan mengatakan bahwa dia memustuskan hal itu dengan jujur tanpa takut. Pada Juni lalu, mantan pembantu berumur 23 tahun menuduh Anwar menyodominya. Anwar, 61 tahun, membantah tuduhan-tuduhan itu dan mengklaim bahwa dia dijebak oleh para petuga senior polisi dan politisi dalam rangka menghalangi peningkatan karir politiknya. Jika dia terbukti bersalah, Anwar bisa dijatuhi hukuman penjara sampai 20 tahun. Pada bulan lalu, Anwar kembali ke parlemen setelah 10 tahun dia absen, ketika dia menang dalam pemilihan khusus di negara bagian utara Penang dengan kemenangan besar. Anwar, mantan wakil perdana menteri, juga memimpin koalisi tiga partai oposisi meraih kemenangan yang belum pernah terjadi dalam pemilu di negara itu 8 Maret lalu, di mana Front Nasional yang berkuasa kalah dalam mempertahankan mayoritas duapertiganya di parlemen, bersama dengan kepemimpinannya di lima dari 13 negara bagian Malaysia. Kasus kriminal terakhir ini adalah kali kedua bagi Anwar berjuang untuk keluar dari tuduhan-tuduhan sodomi. Pada 1998, mantan perdana menteri Mahathir Mohamad menyerang Anwar sebagai deputinya, dan Anwar dituduh dengan dakwaan korupsi dan sodomi. Anwar dihadapkan ke pengadilan untuk kedua tuduhan itu, namun untuk tuduhan sodomi dicabut dan dia dibebaskan dari penjara pada 2004. Anwar telah bertahan bahwa tuduhan-tuduhan itu sebagai dibuat-buat untuk mencegahnya membuat tantangan politik kepada Mahathir. (*)
Copyright © ANTARA 2008