Jayapura (ANTARA) - PLN menandatangani 151 kontrak pemanfaatan di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di 151 lokasi pada Provinsi Papua dan Papua Barat.
Ahmad Rofik Direktur Regional PLN Maluku dan Papua kepada ANTARA di Jayapura, Rabu, mengatakan penandatanganan kontrak ini untuk meningkatkan rasio elektrifikasi pada wilayah Papua dan Papua Barat melalui energi baru terbarukan.
"Hal ini ditandai dengan kontrak antara PLN dengan KOS Sky-Tritama, dan Konsorsium Telkominfra-Pracom-Canadian Solar," katanya.
Baca juga: TNI perbaiki PLTS di Kampung Ampas perbatasan Papua
Menurut Ahmad, penandatanganan kontrak antara PLN dengan beberapa perusahaan tersebut menggunakan kontrak kesepakatan harga satuan (KHS) pengadaan dan pemasangan PLTS tersebar mulai dari 10 Kilo Watt Peak (KWP) - 150 KWP yang tersebar menjadi beberapa zonasi yakni Timika, Merauke, Sorong dan Jayapura.
"Kontrak ini menunjukkan keseriusan PLN dalam meningkatkan rasio elektrifikasi Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan konsentrasi pihaknya adalah bagaimana agar masyarakat di pedalaman Papua bisa segera menikmati listrik dengan cepat, mengingat kondisi geografis Papua yang cukup ekstrim sehingga dibutuhkan ketepatan dalam pemilihan jenis pembangkit. Untuk itu dipilih PLTS yang dibangun secara komunal sesuai dengan kebutuhan zonasi masing-masing.
Baca juga: PLN tetapkan empat pembangkit energi baru dan terbarukan untuk Papua
Senada dengan Ahmad Rofik, Direktur Utama Telkominfra Bob Apriawan mengatakan PLN cukup serius dalam mengembangkan EBT, di mana pihaknya yakin dengan arah tren energi yang bersih maka pihaknya juga berusaha mengembangkan kemampuan di area EBT.
"Ini adalah salah satu wujud sumbangsih kami bersama PLN untuk warga Papua agar bisa menikmati listrik dengan cepat," katanya.
Sementara itu, Hengki Loa dari Sky Energi menambahkan tantangan terberat dalam membangun infrastruktur kelistrikan di Papua ini yakni kondisi geografis yang sulit, namun pihaknya yakin dan mampu mengatasi tantangan tersebut, dengan komitmen dan kerja keras semua pihak demi Papua Terang.
Baca juga: Pengamat sarankan PLN siapkan pembangkit "mobile" di Papua
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019