Kami pikir itu akan tetap lemah dalam beberapa bulan mendatang
London (ANTARA) - Produksi baja mentah global turun 2,8 persen periode tahun ke tahun pada Oktober, data menunjukkan pada Selasa (26/11/2019), karena pertumbuhan ekonomi yang lemah mengurangi produksi logam penting untuk infrastruktur itu.
Produksi baja untuk 10 bulan pertama tahun ini, bagaimanapun, naik 3,2 persen setelah kenaikan awal tahun ini di produsen top China, angka dari Asosiasi Baja Dunia (WSA) menunjukkan.
"Kami pikir itu akan tetap lemah dalam beberapa bulan mendatang mengingat pertumbuhan ekonomi yang lemah di wilayah-wilayah konsumen utama," Caroline Bain, kepala ekonom komoditas di Capital Economics, mengatakan dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Pengusaha AS minta dukungan untuk tingkatkan ekspor baja
Produksi baja turun 8,7 persen di Uni Eropa pada Oktober di mana perusahaan telah mengumumkan pengurangan produksi tahun ini setidaknya 15 juta ton, menurut badan perdagangan Eurofer.
"Lemahnya permintaan regional telah menjadi faktor utama yang membebani profitabilitas produsen Uni Eropa ... pemulihan tidak mungkin dalam waktu dekat," kata Bain.
Produksi baja di China turun 0,6 persen pada Oktober, sebagian karena pengurangan kapasitas untuk meningkatkan kualitas udara selama perayaan ulang tahun, tetapi pembatasan telah dicabut dan produksi mungkin meningkat dalam beberapa bulan mendatang, tambahnya.
Data produksi baja berasal dari 64 negara yang melapor kepada asosiasi, yang menyumbang 99 persen dari total produksi dunia tahun lalu.
Baca juga: Akademisi sebut konsumsi baja RI masih rendah di kawasan Asia
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019