Jakarta (ANTARA News) - Politisi harus banyak bekerja dan jangan hanya pintar berpidato saja karena pidato tidak bisa menyelesaikan masalah. "Saya tidak mau banyak berpidato. Sudah banyak yang berpidato," kata Ketua Umum Partai Persatuan Daerah (PPD) Oesman Sapta saat memberikan sambutan pada acara buka puasa bersama jajaran PPD dengan santri dan pengasuh Pondok Pesantren As-Syurur, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa. Oesman dalam sambutan pendeknya lalu menyilakan para santri menyantap makanan yang telah disediakan. Pada acara tersebut, Oesman memberikan santunan pada para santri. Selain itu PPD juga menjanjikan membantu pembangunan masjid pondok pesantren tersebut yang kini masih belum selesai dibangun. Usai acara, ditanya wartawan, Oesman meminta semua pihak untuk memikirkan nasib rakyat kecil pada bulan puasa ini dan juga menjelang lebaran. Ia meminta masyarakat dan juga politisi membantu masyarakat keluar dari permasalahan yang ada. Hal itu, katanya, akan lebih bermanfaat bagi masyarakat dibanding berdebat atau berpidato. Pidato hanya berupa kata-kata dan tidak ada tindakan nyata. Pada kesempatan itu Oesman juga meminta pemerintah mengendalikan harga-harga kebutuhan masyarakat menjelang lebaran. Jika tidak, katanya, bisa membuat ibu-ibu marah karena sebelumnya sudah susah akibat kenaikan berbagai macam kebutuhan termasuk kenaikan harga elpiji. "Pemerintah harus berusaha maksimal (mengendalikan harga) agar ibu-ibu tidak marah," katanya. Oesman Sapta menyadari bahwa setiap menjelang lebaran maka harga-harga kebutuhan pokok akan naik. Namun demikian kenaikan itu jangan sampai membebani masyarakat. "Kasihan ibu-ibu," katanya. Sebelum ini harga berbagai kebutuhan pokok sudah naik terlebih dahulu karena kenaikan harga bahan bakar minyak. Setelah itu masyarakat juga mengeluhkan kenaikan harga elpiji.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008