Jakarta (ANTARA News) - Infrastruktur di Kalimantan Timur (Kaltim) banyak yang rusak karena wilayah ini cenderung hanya dijadikan tempat transit bagi warganya, sehingga kepedulian terhadap infrastruktur dasar minim.
"Sebagai tempat transit, artinya pengusaha hanya datang untuk mengambil kekayaan alam Kaltim, lalu pergi," kata Wakil Bendahara Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Susanti Agustina saat dihubungi, Minggu.
Ia mengatakan, kontribusi Kaltim untuk pendapatan nasional sangat besar, tetapi sayangnya masih dicitrakan sebagai tempat transit. Akibatnya kepedulian terhadap infrastruktur sangat minim seperti jalan-jalan banyak rusak dan listrik sering mati.
"Ini seperti tikus mati di lumbung padi, daerah kaya tapi insfraksturnya kurang memadai," kata Susanti seusai mengikut Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas II) Partai Hanura yang berlangsung di Makassar tanggal 9-11 Januari 2009.
Untuk itu, lanjut dia, Kaltim jangan sekedar jadi tempat transit tapi juga tempat tinggal.
Orang Kaltim, diungkapkannya, juga banyak yang memiliki rumah di luar wilayah Kaltim. Padahal kalau mereka peduli dan menjadikan Kaltim sebagai tempat tinggal maka harusnya infrastruktur harus diperhatikan.
Calon legislatif nomor urut 1 untuk Kaltim ini mencontohkan kondisi jalan Trans Kalalimantan yakni Kutai Timur-Samarinda-Sangatta yang saat ini mengalami rusak berat.
Akibat rusaknya akses jalan tersebut, waktu tempuh kendaraan bisa mencapai enam hingga tujuh jam. Sementara dalam kondisi normal, waktu tempuh kendaraan hanya sekitar tiga jam.
Transportasi dari Samarinda menuju Berau juga terganggu, sehingga waktu tempuh yang biasanya hanya satu hari, saat ini menjadi lebih dari sehari.
Susanti mengatakan, salah satu penyebab rusaknya infrastruktur adalah banjir yang mengakibatkan jalan-jalan berlubang dan rawan terjadi kecelakaan.
Kerusakan jalan tersebut juga mengganggu aktivitas perekonomian warga, katanya.
Ia mengharapkan, Kaltim bisa dijadikan tujuan tinggal.
"Kami dari Hanura akan memperjuangkan Kaltim agar tidak lagi sebagai tempat transit dengan menumbuhkan rasa kepedulian dan rasa kecintaan kepada Kaltim. Kami akan membangun nilai cinta pada Kaltim dengan sejumlah kegiatan yang akan disampaikan mulai dari tingkat anak-anak," kata Susanti.
Sementara itu, wakil ketua bidang budaya DPD Hanura Kaltim, Fitriyah Alaydrus menjelaskan pihaknya juga akan mengangkat produk unggulan Kaltim seperti batik, sarung Kaltim, dan menampung hasil-hasil kerajinan tersebut dengan membuat semacam pusat "home industry" yang akan menjadi suatu wadah ekonomi kerakyatan.
"Kami akan melakukan pembinaan terhadap UKM, termasuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009