Pekanbaru (ANTARA) - Warga sudah mulai beraktivitas dengan normal setelah banjir di Kota Pasirpangaraian, Ibukota Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, mulai surut pada Rabu pagi.
"Pagi ini banjir sudah surut, kalau semalam (kemarin) tinggi. Pagi ini jalan sudah bisa dilalui kendaraan," kata warga Kota Pasirpangaraian, Erfan Syarif, ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru.
Erfan mengatakan banjir sudah surut tidak seperti hari Selasa (26/11) yang ketinggiannya ada yang mencapai satu meter hingga 1,5 meter. Warga yang sempat mengungsi sudah berangsur kembali ke rumah masing-masing.
Baca juga: Tim penyelamat gendong manula evakuasi korban banjir Rokan Hulu
"Warga kini gotong-royong karena rumah banyak sisa banjir berupa lumpur," katanya.
Menurut dia, banjir di Rohul sebenarnya sudah menjadi kejadian tahunan ketika musim hujan tiba. Sebabnya, sebagian besar permukiman berlokasi disepanjang daerah aliran sungai.
"Tapi tahun ini luar biasa juga banjirnya, sampai ada kios hanyut," ujarnya.
Sebelumnya, banjir akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Batang Lubuh mengenangi Kota Pasirpangaraian, yang membuat akses jalan terputus. Aktivitas warga terganggu akibat banjir, ditambah lagi aliran listrik PLN di daerah tersebut padam.
Berdasarkan data Kantor Basarnas Pekanbaru, banjir melanda Kabupaten Rohul sejak Minggu (24/11). Banjir karena meningkatnya intensitas hujan lokasinya tersebar di Kecamatan Rambah, yakni di Desa Rambah Tengah Hulu (Pawan), Desa Tanjung Belit (Tanjung Pauh), Desa Babussalam, Desa Pematang Berangan, dan Kelurahan Pasirpangaraian.
Kemudian banjir juga terjadi di Kecamatan Rokan IV Koto, yakni di Desa Rokan Koto Ruang, Desa Cipang Kanan (Kubang Buaya), Desa Tanjung Medan, dan Kelurahan Rokan.
Warga yang menjadi korban banjir di Rohul diperkirakan mencapai 849 kepala keluarga (KK) atau setara 3.116 jiwa. Banjir merendam beberapa fasilitas sosial seperti masjid, dan akses jalan terputus.
Baca juga: Akses jalan ke Kota Pasirpangaraian Rokan Hulu lumpuh akibat banjir
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019