Makassar (ANTARA News) - Kawasan Benteng Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal lebih optimal potensi obyek wisata sejarahnya dengan rencana pemerintah daerah setempat membangun taman burung, water bound dan out bound. "Kita akan lengkapi Benteng Somba Opu sebagai obyek wisata yang lebih menarik setelah fasilitas itu rampung dibangun tahun ini," kata Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di Makassar, Selasa. Usai menerima Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Zainal Tayyeb, di ruang kerjanya, Syahrul mengatakan, Benteng Somba Opu yang dibangun di masa kerajaan Gowa Abad ke-XVI merupakan benteng pertahanan rakyat Sulsel bersama pejuang dari kawasan timur Indonesia, bukti sejarah dalam melawan penjajah. Hanya saja, lanjutnya, benteng pertahanan yang memiliki luas 10 hektar ini kurang dirawat Dinas Pariwisata Sulsel dan pemerintah Kabupaten Gowa sehingga potensi obyek wisata budaya ini kurang dilirik wisatawan mancanegara maupun lokal. Untuk memulihkan kondisi benteng monumental yang menyimpan situs sejarah masa lampau tersebut, Pemprov Sulsel akan membenahi kawasan obyek wisata ini dengan melibatkan Ketua PHRI Bali, Zainal yang juga adalah putra asal Mandar, Sulawesi Barat. Pengembangan obyek wisata Benteng Somba Opu ini dilakukan untuk menyambut Visit Indonesian Year (VIY) 2008. Benteng somba opu sejak beberapa tahun lalu hingga sekarang digunakan sebagai lokasi pameran pembangunan tingkat Provinsi Sulsel setiap 17 Agustus. Zainal Bintang yang juga pengusaha hotel di pulau dewata Bali, mengakui kehadirannya di Makassar atas undangan Gubernur Sulsel yang meminta benteng Somba Opu dibenahi dan ditingkatkan fasilitasnya supaya mempunyai nilai jual di mancanegara. "Saya baru akan ke lokasi benteng pertahanan rakyat Sulsel tersebut untuk melihat dari dekat apa-apa yang perlu dibangun dan dibenahi di kawasan itu supaya menjadi obyek wisata yang lebih menarik untuk dikunjungi setiap tahun," ujarnya. Mengenai obyek wisata budaya Tanatoraja yang mulai bangkit setelah krisis ekonomi tahun 1997, Bintang mengakui, obyek wisata budaya Tanatoraja masih merupakan andalan provinsi ini karena tidak ada duanya di dunia sehingga perlu dijaga, dirawat dan ditingkatkan fasilitas penunjangnya agar turis makin senang datang ke Tanatoraja, 320 kilometer timur laut Makassar. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008