Kalau dia mau buka usaha harus dibantu bagaimana cara berusaha yang baik,

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadir Effendy mengatakan durasi bimbingan pranikah tergantung kebutuhan atau masalah yang dihadapi calon pengantin.

"Tergantung orangnya. Wong itu kan bisa online," katanya usai menghadiri acara Sosialisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan Rapat Koordinasi Teknis Sensus Penduduk 2020 di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan bahwa bimbingan pranikah tersebut dapat dilakukan secara online maupun offline atau tatap muka, tergantung masalah yang dihadapi calon pengantin.

Baca juga: Jadi Menko PMK, Muhadjir fokus lapangan kerja dan manajemen talenta

Jika calon pengantin tidak memiliki pekerjaan, maka dia akan diarahkan untuk mengikuti pelatihan kerja.

Jika dia tidak memiliki uang, pemerintah akan berupaya agar calon pengantin tersebut mendapatkan kartu prakerja dan dana untuk pelatihannya.

"Kalau dia mau buka usaha harus dibantu bagaimana cara berusaha yang baik. Kemudian bagaimana dia bisa mendapat akses finansial, akses keuangan untuk modal," katanya.

Baca juga: Muhadjir Effendy, gagal jadi guru dipercaya Jokowi menjadi menteri

Untuk upaya mendapatkan akses keuangan itu, Kemenko PMK, tambah Muhadjir akan bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam penanganannya.

"Kemarin sudah saya kontak dan sangat respons dengan ini," ujarnya, merujuk pada upaya pemberian modal usaha.

Baca juga: Mendikbud titipkan empat program pada menteri berikutnya

Pewarta: Katriana
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019