Jenis Bezel ini memang bukan logam batangan yang erat untuk investasi, sebab bingkai ini masuk kategori perhiasan yang tentunya harganya lebih tinggi karena memiliki efek psikologis
Jakarta (ANTARA) - PT Antam melalui unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia menargetkan penjualan sebanyak 1.000 keping bingkai emas bernama Bezel seri II pada tahap pertama.
"Tahap pertama ini kami targetkan 1.000 keping, kami optimistis segera tercapai, sebab pada Bezel seri I target dapat terlampaui," kata Direktur Niaga Antam Aprilandi H Setia di Jakarta dalam peluncuran bingkai logam mulia Bezel Seri II, Selasa malam.
Ia optimistis melalui inovasi tersebut dapat menggaet target pasar baru untuk menyasar kaum milenial yang mulai menggandrungi investasi emas.
Baca juga: Antam luncurkan bingkai logam mulia emas Bezel II
"Jenis Bezel ini memang bukan logam batangan yang erat untuk investasi, sebab bingkai ini masuk kategori perhiasan yang tentunya harganya lebih tinggi karena memiliki efek psikologis," katanya.
Bezel logam mulia memiliki dua varian yaitu 6 gram dan 9 gram. Bezel 6 gram dibuat untuk emas batik Indonesia seri II varian 10 gram.
Sedangkan Bezel 9 gram untuk bingkai emas batik Indonesia seri II varian 20 gram. Bezel logam mulia dibuat dengan kadar Au 75 persen dan setiap produk memiliki nomor identitas tunggal serta dilengkapi dengan sertifikat LM.
Baca juga: Emas masih menjadi pilihan investasi masyarakat, perhatikan hal ini
Ada empat model bingkai yaitu Bezel Ayesha, Bezel Hanna, Bezel Cassandra dan Bezel Astrolabiya. Bezel logam mulia memiliki keunggulan dan karakter yang berbeda dari pendahulunya.
Kehadiran motif bingkai Bezel dan emas batik bertujuan untuk mengenalkan budaya bangsa Indonesia kepada masyarakat global, serta memperkenalkan batik kepada kaum milenial yang saat ini mendominasi.
UBPP LM adalah satu-satunya pabrik Pemurnian emas di Indonesia yang memiliki akreditasi good delivery list refiner di London Bullion Market Association (LBMA).
Baca juga: Lakuemas gandeng Antam dorong milenial investasi emas
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019