makasih hiburannya ya, persahabatan ya, jangan ada dendam di antara kitaJakarta (ANTARA) - Kapolres Jakarta Utara Kombes Polisi Budhi Herdi menyatakan adanya temuan fenomena baru di kalangan pelajar, jika tawuran dijadikan sebagai hiburan.
"Fakta itu berdasarkan temuan percakapan di grup WhatsApp para pelaku tawuran geng motor yang mengatakan itu hiburan, walaupun sudah ada korban yang meninggal, mereka masih menginginkan adanya tawuran lagi," jelas Kapolres saat jumpa pers di Mapolres Jakarta Utara, Selasa.
Kapolres membacakan beberapa petikan percakapan diantaranya, "makasih hiburannya ya, persahabatan ya, jangan ada dendam di antara kita". Kemudian ada yang mengatakan "Gila, teman gua koma, teman gua satu koma ya"
Bahkan kata Kapolres, ada yang mengatakan "ga apa-apa, next time kita lanjut".
Baca juga: Polres Jakarta Utara tetapkan dua tersangka kasus pengeroyokan
Kapolres menegaskan temuan itu harus disikapi dengan baik, karena jangan sampai generasi muda menjadi korban dan mereka sebagai pelaku masih di bawah umur.
"Salah pergaulan maupun salah dalam memilih teman, sehingga akhirnya terjadi hal-hal pelanggaran hukum yang justru merugikan semua pihak," kata Kapolres.
Kepolisian resor (Polres) Metro Jakarta Utara menetapkan dua tersangka kasus tawuran berakhir pengeroyokan dan pembunuhan antar geng motor di Kelurahan Sunter Raya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca juga: Geng motor pelaku pembegalan ditangkap di Jaksel
Kapolres Jakarta Utara Kombes Polisi Budhi Herdi mengatakan pengeroyokan itu mengakibatkan seorang korban bernama Herly Suprapto meninggal dunia.
Selain dua tersangka, polisi juga menetapkan satu orang sebagai penghasut dan empat orang masih dilakukan pendalaman.
Kronologis kasus itu dimulai ketika geng motor Sunter Kangkungan dan Vademangan (VDM) berjanji untuk melakukan "hiburan" dalam bentuk tawuran.
Waktu ditentukan pertama kali pada Sabtu (23/11) malam, namun tawuran iu berhasil dihalau warga sehingga batal dilakukan.
Baca juga: Polres Jakarta Utara memburu sisa geng motor "Oy-Oy"
"Antara korban dan para pelaku sama-sama tergabung dalam satu grup WhatsApp," jelas Kapolres.
Kemudian, dua geng motor itu kemudian membuat janji kembali pada Minggu (24/11) untuk kembali tawuran di Jalan Sunter Kangkung, Sunter Jaya sekitar pukul 04.30 WIB.
Saat kejadian itu, salah satu korban atas nama Herly Suprapto mengalami luka bacok akibat sabetan benda tajam dan korban sempat dilarikan ke RSUD Kemayoran dan dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Polres Jakarta Utara tangkap pelaku pengeroyokan di Cilincing
Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019