Jakarta, (ANTARA News) - Sebanyak 98 ribu polisi dikerahkan untuk mengamankan arus mudik dan balik pada Lebaran 2008, kata kata Kepala Badan Pembinaan Keamanan Polri, Komjen Pol Iman Haryatna. "Personil itu berasal dari 31 polda dan Mabes Polri yang akan mulai bekerja pada H - 7 hingga H + 8 Lebaran," katanya usai memimpin apel kesiapan operasi Ketupat 2008 di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa. Iman Haryatna mengatakan, sebanyak 4.881 pos pengamanan juga telah dibangun selain 150 ribu pos polisi yang berada di jalur-jalur mudik. "Masyarakat dapat istirahat di pos pengamanan jika lelah, letih atau mengantuk dalam perjalanan," katanya. Pos pengamanan juga melayani laporan dan gangguan yang terjadi pada arus mudik dan balik. Ia mengatakan, dari 31 polda yang ada, sebanyak delapan yakni Lampung, Bali dan seluruh Jawa menjadi Polda prioritas dalam pengamanan mudik. "Mudik kan banyak terjadi di Lampung, Jawa dan Bali saja, sedangkan di daerah lain pemudik tidak terlalu banyak," katanya. Kendati demikian, polda-polda lain tetap menggelar operasi yang sama yang bersifat pendukung saja yakni menjaga agar wilayahnya tetap aman. Kapolri Jenderal Pol Sutanto dalam sambutan yang dibacakan Iman Haryatna mengatakan, berbagai persoalan yang dapat menghambat arus mudik antara lain pasar tumpah, pengendaraan tidak taat rambu lalu lintas, melewati bahu jalan dan tanah longsor. "Kita perlu koordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi permasalah itu," katanya. Sementara itu, Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Bambang Kuncoko mengatakan, pada Selasa (23/9) ini, seluruh polda menggelar apel kesiapan pengamanan Lebaran 2008. "Hari ini, Polri menggelar apel di Monas. Pada saat yang sama juga diikuti oleh seluruh jajaran polda," katanya. Apel, katanya, untuk melihat kesiapan personil, peralatan, kendaraan dan sarana komunikasi serta koordinasi dengan instansi lain. "Nanti malam semua personil sudah siap di lokasi masing-masing dan Rabu besok, semuanya telah siap mengamankan mudik hingga arus balik H + 7 Lebaran," ujarnya.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008