Hong Kong, (ANTARA News) - Topan yang menghimpun kekuatan di Laut China Selatan Selasa sedang menuju ke arah Hong Kong setelah menewaskan tiga orang di Filipina utara. Badan Pengamat cuaca Hong Kong meningkatkan peringatan keras bahwa angin bertanda nomor tiga dengan Topan Hagupit mengarah ke barat atau barat-baratlaut dengan kecepatan 30 kilomter per jam menuju pantai China selatan, demikian diwartakan Reuters. "Pengamat cuaca akan memutuskan apakah badai nomor delapan atau tanda-tanda akan adanya badai sekitar hari ini," katanya. Tanda badai tertinggi adalah 10. Sekolah-sekolah taman kanak-kanak di Hong Kong ditutup sehari dan kota-kota pelabuhan kontainer yang sibuk serta terminal-terminal menghentikan operasinya hingga petang ini. Hagupit, yang berarti `serangan` dalam bahasa Filipina, diperkirakan akan mencapai 380 kilometer di baratdaya Hong Kong pada pukul 10:00 waktu setempat dan diperkirakan akan mendarat di China Rabu. Di Filipina, regu penjaga pantai menyelamatkan 21 orang dari tiga kapal kargo dan kapal nelayan yang tenggelam akibat gelombang besar pada saat Hagupit melewati pantai utara negara itu Senin. Total, tiga orang tewas dan empat lainnya dinyatakan hilang. Dewan Koordinasi Bencana Nasional Filipina mengatakan, sekitar 120 orang telah meninggalkan rumah-rumah mereka di desa pegunungan utara karena takut terjadi tanah longsor, ketika biro cuaca menurunkan peringkat kewaspadaan terhadap topan. Taiwan juga mencabut peringatan-peringatan darat dan laut setelah topan tersebut menyikat wilayah selatan pulau itu Senin malam, namun tak menimbulkan korban atau kerusakan, kata para pejabat. Beberapa daerah di Filipina utara masih terisolasi oleh banjir dan tanah longsor, dan penduduk tinggal tanpa listrik dan telepon. Pengamat Badai Tropis (http://www.tropicalstormrisk.com/) menyatakan badai tersebut berkategori tiga pada skala lima. Pada Juni lalu, sekitar 600 orang tewas dan properti serta pertanian rusak dengan kerugian sekitar 15 miliar saat diterjang oleh topan yang melanda Filipina tengah. Tujuh kapal kargo dan satu ferri yang mengangkut 800 penumpang juga tenggelam. Badai-badai tropis di kawasan itu menghimpun kekuatan dari air laut hangat dan kadang-kadang berkembang menjadi topan, yang melanda Taiwan, Jepang, Filipina dan China selatan pada musim badai yang berlangsung dari awal musim panas hingga musim gugur.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008