"Sensus penduduk tidak hanya penting untuk perencanaan masa kini, tetapi juga untuk perencanaan masa depan," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam Sosialisasi SDGs dan Rapat Koordinasi Teknis Sensus Penduduk 2020 di Jakarta, Selasa.
Tentang pentingnya sensus penduduk untuk perencanaan masa depan, Suhariyanto mencontohkan hasil sensus penduduk sebelumnya yang dapat dimanfaatkan untuk membuat proyeksi penduduk pada 2015-2045.
Melalui proyeksi penduduk 2015-2045 yang diperoleh dari hasil sensus penduduk sebelumnya itu, BPS dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dapat melihat bahwa jumlah penduduk dapat diperkirakan akan mengalami peningkatan dari 266,91 juta jiwa pada 2019 menjadi 318,96 juta jiwa pada 2045.
Kemudian, data proyeksi tersebut juga menunjukkan bahwa bonus demografi mulai terbuka pada 2012 dan tertutup pada 2036. Sementara itu, puncak bonus demografi terjadi pada 2021.
Baca juga: BPS mulai sensus penduduk daring pada 15 Februari 2020
Baca juga: BPS: Sensus penduduk 2020 akan gunakan metode kombinasi
Baca juga: BPS Jateng butuh 60.000 petugas Sensus Penduduk 2020
Selain itu, data proyeksi penduduk Indonesia pada 2015-2045 memperlihatkan bahwa jumlah lansia meningkat hampir tiga kali lipat, dengan jumlah lansia pada 2015 tercatat sebanyak 22,99 juta atau sekitar 9,00 persen dan jumlah lansia pada 2045 diperkirakan akan naik menjadi sekitar 19,85 persen atau sebanyak 63,31 juta jiwa.
Dengan mengetahui hasil sensus penduduk 2020, BPS dan pihak-pihak lain yang berkepentingan akan dapat memproyeksikan apa yang akan terjadi di Indonesia di masa mendatang.
"Siapkah kita menghadapi ledakan jumlah penduduk? Cukupkah pangan kita? Cukupkah perumahannya? Apakah tenaga kesehatan seperti dokter dan guru akan cukup untuk memenuhi kebutuhan di masa depan? Hal-hal tersebut merupakan pertanyaan-pertanyaan yang harus kita siapkan jawabannya mulai sekarang, 25 tahun sebelumnya," katanya.
Data sensus penduduk 2020 tersebut, kata kepala BPS itu, akan memberi manfaat, khususnya dalam melaksanakan pembangunan yang berkeadilan sosial di Indonesia.
"Semangat sensus penduduk 2020 adalah semangat kolaborasi," katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak yang berkepentingan serta seluruh penduduk Indonesia untuk menjalankan peran masing-masing agar agenda besar nasional tersebut dapat berjalan sukses.*
Baca juga: BPS laksanaan Sensus Penduduk 2020 menggunakan teknologi informasi
Baca juga: Sensus penduduk pada 2020 di Tarakan berbasis online
Baca juga: BPS: sensus penduduk 2020 gunakan data Dukcapil
Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019