Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, pasokan gas buat memenuhi kebutuhan terminal gas alam cair (liquified natural gas/LNG) di Bojonegara, Banten, bisa berasal dari impor.
"Asal keekonomiannya masuk, silahkan saja," katanya usai mengantar 16 calon anggota Dewan Energi Nasional (DEN) mengikuti uji kelayakan dan kepatutan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, keekonomian tersebut dilihat dari harga impor LNG yang lebih murah dibandingkan membeli dari dalam negeri.
"Produksi LNG dalam negeri bisa diekspor, seperti halnya minyak," ujarnya.
Purnomo mengatakan, dari dalam negeri, pasokan LNG bisa berasal dari Kilang Tangguh, Papua dan Senoro, Sulawesi Tengah.
Gabungan BUMN dalam negeri yang terdiri dari PT PGN Tbk sebagai "lead," PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero) akan membangun terminal LNG di Bojanegara dengan kapasitas tiga juta ton per tahun.
Mereka sudah menandatangani kesepakatan pasokan LNG sebanyak 1,5 juta ton dari Kilang Bontang, Kaltim dengan Total Indonesie.
Konsorsium memerlukan tambahan 1,5 juta ton LNG lagi guna melengkapi kebutuhan terminal sebelum memulai pembangunannya.
Purnomo menambahkan, konsorsium terminal mesti aktif mencari gas dengan melakukan pendekatan kepada para produsen.
"Jangan menunggu, mesti jemput bola," katanya.
Copyright © ANTARA 2008