Jerusalem, (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Israel yang baru terpilih sebagai pemimpin partai yang berkuasa Kadima, Tzipi Livni, Senin malam, secara resmi menerima mandat presiden guna membentuk pemerintah baru. Berdasarkan pengesahan tersebut, perempuan politikus yang berusia 50 tahun itu menyeru semua pihak lain, termasuk partai oposisi utama Likud, untuk bergabung dalam pemerintah persatuan nasional di bawah kepemimpinannya, demikian diwartakan Xinhua. "Saya setuju untuk mengemban peran pembentukan pemerintah," kata Livni kepada Presiden Shimon Peres dalam upacara singkat di kediaman presiden di Jerusalem, dan berikara akan memikul tanggung-jawab tersebut secara sungguh-sungguh. Sebelumnya, Presiden itu, yang kebanyakan perannya bersifat formalitas, memberitahu Ketua Parlemen Dalia Itzik mengenai pilihannya, yang dibuat setelah ia berkonsultasi dengan pemimpin semua 13 faksi di Parlemen. Secara hukum, Livni, pemimpin ketiga dan perempuan pertama dari partai Kadima, memiliki waktu 28 hari, dengan kemungkinan perpanjangan waktu 14 hari, untuk membentuk kabinetnya sendiri --yang harus mendapat pengesahan Knesset (Parlemen). Seandainya Livni gagal, Peres mesti menyerahkan misi tersebut kepada anggota kedua dan bahkan ketiga parlemen, atau memberitahu parlemen bahwa tak ada pemerintah baru yang dapat dibentuk. Jika upaya pembentukan kabinet terbukti tak berhasil, pemilihan umum dini akan diselenggarakan, mungkin pada musim semi. Jika Livni berhasil, mantan agen dinas intelijen Mossad tersebut akan menggantikan Ehud Olmert dan menjadi Perdana Menteri ke-13 dalam sejarah Israel. Livni sudah mengambil-alih jabatan pimpinan partai garis-tengah yang berusia tiga tahun itu dari Olmert, setelah menang dalam primari partai Kadima pekan lalu. Pengesahan resmi tersebut dilakukan sehari setelah perdana menteri lama, yang menghadapi serangkaian penyelidikan polisi, menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Peres. Tetapi sampai pembentukan pemerintah baru, apakah oleh seorang anggota parlemen atau setelah pemilihan umum dini, Olmert akan tetap memangku jabatan sebagai Perdana Menteri sementara. Saat menerima misi pembentukan kabinet, pengacara yang berubah jadi tokoh politik itu menyampaikan terima kasih kepada pendahulunya karena meletakkan jabatan dengan cara terhormat, yang telah berjanji akan mendukung dia guna membentuk pemerintah baru. Livni mengatakan pada suatu taklimat menyusul upacara pemberian mandat bahwa "pilihan pertama yang benar" bagi Israel ialah pemerintah yang stabil yang akan bertugas sampai akhir masa jabatan Knesset saat ini. Sebenarnya sejak menang dalam primari, perempuan calon perdana menteri kedua Israel, setelah Golda Meir, sudah mendorong upaya pembentukan kabinet, dan telah berikrar akan membentuk pemerintah sesegera mungkin.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008