Kupang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meluncurkan Kampung Cendana di desa Bolok, Kabupaten Kupang bertepatan dengan acara puncak gerakan nasional pemulihan daerah aliran sungai (DAS) tingkat provinsi NTT tahun 2019.
Kepala Dinas KLHK NTT Fredik J Kapitan kepada wartawan di Kupang, Selasa (26/11) mengatakan bahwa bertepatan dengan launching kampung cendana itu pihaknya menanam kurang lebih 500 anakan pohon cendana di desa itu.
"Hari ini bertepatan dengan launching kampung cendana ini, kita tanam kurang lebih 500 anakan pohon cendana," katanya usai dilakukan acara penanaman serentak yang dihadiri oleh gubernur NTT Viktor B Laiskodat, Dirjen Pengendalian DAS dan hutan lindung KLHK Hudoyo dan sejumlah Forkompimda lainnya.
Ia merincikan dari 500 yang ditanam itu 100 anakan ditanam di salah satu lahan yang sudah disiapkan oleh pemerintah setempat, sisanya yakni 400 anakan ditanam di masing-masing rumah warga.
Dengan demikian kita harapkan kelak ke depannya akan mempunyai banyak pohon cendana yang ditanam oleh warga di rumahnya masing-masing.
"Jadi kalau kita ke sini (Desa Bolok) kita akan melihat banyak rumah yang sudah memiliki pohon cendana," tutur dia.
Pemerintah NTT sendiri kata Fredik sudah sejak lama menggaungkan untuk kembali membudidayakan tanaman yang wangi yang menjadi ciri khas hasil alam di NTT itu.
Sejauh ini kata dia pemerintah provinsi NTT terus menyosialisasikan pentingnya menanam tanaman tersebut karena memang kata dia cendana itu bisa memberikan manfaat bagi kehidupan anak cucu masyarakat di NTT.
Di kepemimpinan Gubernur NTT Frans Lebu Raya pihaknya menargetkan menanam 1,5 juta pohon cendana ditanam yang tersebar di seluruh wilayah NTT. Namun dari jumlah yang ditargetkan itu realisasinya justru di atas jumlah tersebut yakni mencapai 3 jutaan anakan pohon yang ditanam.
"Dari jumlah itu yang hidup hingga sekarang 1,2 juta pohon saja. Sebab ciri pohon cendana itu sendiri jika tanam banyak pasti hidupnya hanya beberapa saja," tambah dia.
Saat ini kata dia hampir semua daerah di NTT sudah mempunyai lahan, khusus untuk budidaya tanaman pohon cendana itu. Di sisi lain kata dia pihak juga terus melakukan penelitian sehingga cendana itu bisa kembali hidup lama di NTT.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019